Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu yang Tersekat

19 Januari 2022   20:00 Diperbarui: 19 Januari 2022   20:31 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari bacaterus.com

Kembali gemuruh hati bergejolak

Tertunduk mengiba dan menghamba

Lantunan sholawat membahana

Guna menciduk rahmat yang Esa

Lamunan anyar nyasar tak terbatas

Bersama tiupan angin  bahari

Berdesis bak cobra menanti mangsa

Berdalih mencari umpan yang sehati

Selaksa bintang bertabur di angkasa

Menatap romansa yang terpapar mala

Hasrat menyala di tengah tata surya

Candu rindu yang tak pernah beradu

Bianglala mengintip di atas cakrawala

Memenjarakan asa di tengah rasa

Tersekat oleh akad

Yang tak pernah bertatap karena sebab

Rindu tersekat karena masa

Menggapai alam yang tak tersentuh

Oleh nadi yang berdarah

Rabby anugerahkan ketenangan jiwa

Mendekap kerinduan yang meletup

Aku ada diantara mereka

Mengharap percikan rahmatMu

Salam sehat selalu, Tuban, 19 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun