Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bagaimana Cara Mengisi Liburan Sekolah agar Bermanfaat?

22 Desember 2021   10:16 Diperbarui: 24 Desember 2021   03:41 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menghabiskan hari libur bersama keluarga di rumah. (Dok Shutterstock/Nattakorn_Maneerat)

Mengakhiri pembelajaran semester satu kali ini, lembaga pendidikan memberikan kesempatan membelajarkan siswa di rumah atau yang biasa dikenal dengan istilah liburan. Hal ini menjadi berita yang menggembirakan bagi siswa.

Entahlah, mengapa liburan sangat menyenangkan bagi anak-anak, padahal sejak Corona mendarat di bumi Indonesia, Maret 2019 yang lalu sudah ada larangan sekolah, mereka cukup belajar di rumah, artinya mereka lebih banyak bermain dari pada belajar.

Setelah Covid melandai, pemerintah menginstruksikan untuk mengadakan pembelajaran tatap muka terbatas, ini pun belajar di bangku sekolah dibatasi tidak boleh lebih dari dua jam, karena menghindari kerumunan dan lain-lain yang menjadi salah satu usaha pencegahan covid-19.

Nah, melihat kondisi ini berarti para siswa hanya sedikit sekali mempunyai waktu belajar di sekolah, ironisnya, ketika mendengar liburan, mereka sangat antusias menanggapinya.

Setelah sepekan menjalani ulangan semester satu, anak-anak tetap masuk, namun tidak ada jam pelajaran karena waktu digunakan bagi para siswa untuk mengikuti ulangan bagi siswa  yang uzur tidak mengikuti. 

Saya mengajak mereka membantu mengoreksi dengan membahas kembali soal-soal yang sudah mereka kerjakan selama sepekan.

Mereka dengan antusias mengoreksi karena penasaran ingin mengetahui sejauh mana hasil ujian yang telah mereka kerjakan, tiba-tiba Barja nyeletuk, "Bu, kapan kita liburan?"

Sontak, teman-teman yang lain menyaut, "Ya bu, kapan kita libur, teman-teman saya di lembaga lain sudah libur."

Saya hanya mengernyitkan dahi, dan menjawab, "Lo, kalian kan baru saja libur panjang, dua tahun kalian tidak masuk sekolah, sejak Covid kalian kan belajar di rumah, itu saja yang mau belajar, paling-paling banyak di antara kalian yang bermain."

Jawaban itu membuat suasana kelas menjadi diam, "Iya Bu, biasanya setelah semester kita kan libur." Sahut salah satu siswa di pojok kelas.

"Ok, anak-anak kita juga akan liburan sesuai dengan himbauan Dinas Pendidikan, yaitu tanggal ini sampai ini," saya sampaikan secara detail. Mereka bersorak kegirangan.

Melihat ilustrasi  tersebut di atas, ternyata liburan adalah hal yang sangat disenangi oleh para siswa. Hal ini menunjukkan bahwa masa anak-anak adalah masa bermain. 

Namun demikian sebaiknya kita memberikan kiat-kita dalam mengisi liburan, jangan sampai liburan hanya untuk bermain sepanjang waktu tanpa ada sepenggal manfaat.

Apakah arti liburan ?

Definisi kata libur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bebas dari pekerjaan atau bebas masuk sekolah.

Liburan bersama keluarga | Sumber: kalderaNews.com
Liburan bersama keluarga | Sumber: kalderaNews.com

Hari libur adalah suatu hari yang ditentukan menurut kebiasaan dan/oleh hukum di suatu negara atau wilayah agar terbebas atau ditangguhkan dari aktivitas-aktivitas normal harian, seperti pekerjaan dan kegiatan persekolahan (Wikipedia).

Dari pengertian di atas saya memaknai bahwa hari libur adalah hari di mana kita menghentikan aktivitas normal yang biasa kita laksanakan, dalam hal ini jika di sekolah, maka anak-anak akan menghentikan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Namun demikian agar liburan tetap bermanfaat di sela-sela bermain, maka ada baiknya anak-anak disampaikan beberapa nasehat sebagai berikut:

Ilustrasi berlibur | gambar dari Orami.com
Ilustrasi berlibur | gambar dari Orami.com

Pertama, bersilaturrahmi terhadap kerabat

Selama Covid melanda bumi nusantara ini, interaksi kita dengan sahabat, saudara dan handai taulan terganggu, dilarangnya mudik, dan bersilaturrahmi ketika lebaran membuat kita tidak saling berkunjung.

Adanya liburan ini, sebaiknya anak-anak bisa diajak kembali bersilaturrahmi dengan saudara, misalnya berkunjung ke rumah nenek atau saudara yang lain. Namun tetap saja menjaga protokol kesehatan dan mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah kota setempat.

Dalam hadis Nabi disampaikan bahwa salah satu manfaat bersilaturrahmi adalah akan memperpanjang umur dan memperbanyak rezeki."Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan ditambah umurnya, maka hendaklah menjalin silaturrahim ( H.R Bukhori)

Kedua, memberikan tugas membaca

Liburan adalah hal yang menyenangkan. seperti tanggapan anak pada ilustrasi di atas maka liburan adalah sesuatu yang ditunggu. Namun demikian agar liburan tetap bermanfaat ada baiknya guru atau orang tua memberikan tugas membaca pada anak pada jam-jam tertentu, sesuai dengan kesepakatan antar orang tua dan anak.

Orang tua atau guru hendaknya menyediakan buku-buku bacaan yang menumbuhkan minat baca pada anak misalnya kisah-kisah nabi, dongeng-dongeng fabel atau kisah jenaka abu nawas. Buku bacaan yang disertai gambar akan menjadikan anak lebih antusias untuk membaca.

Ketiga, Membantu orang tua membersihkan rumah

Kebiasaan yang dilakukan orang tua terutama ibu sangatlah banyak, salah satunya membersihkan rumah dan lingkungannya. Waktu liburan tiba sebaiknya anak-anak dilibatkan untuk membantu.

Sebagai guru, saya menyarankan kepada anak-anak untuk membantu orang tua di rumah, membersihkan lingkungan, membantu menanam bunga di pot-pot bunga akan lebih menarik, apalagi saat ini ibu-ibu lagi booming menanam bunga.

Saya melihat sendiri di lingkungan sekitar rumah, banyak Ibu-ibu yang saat ini rajin menanam Bunga, antara rumah satu dengan rumah yang lain seakan lomba untuk menghias rumah, banyak pot-pot bunga yang ditata sedemikian rupa.

 Nah, bagi anak-anak sebaiknya waktu liburan ini diisi dengan hal-hal yang bermanfaat sekaligus menyenangkan.

Keempat, mengunjungi destinasi daerah setempat.

Saat ini pemerintah desa berlomba-lomba menciptakan wahana yang menarik agar masing-masing desa mempunyai nilai plus dalam mengembangkan daerahnya agar menjadi desa wisata.

Seperti di daerah tempat tinggal saya, banyak wahana yang bisa dikunjungi tanpa harus merogoh kocek yang besar. Untuk itu anak-anak saya sarankan untuk mengunjunginya tanpa harus bepergian ke luar kota, setiap desa tempat tinggal mereka cukup banyak wahana yang menarik untuk dikunjungi, sehingga cukup berkunjung di desa tetangga, cukup dengan bersepeda mereka bisa mengunjunginya.

Seperti kolam renang, air terjun nglirip, gua akbar, swa photo di tebing pelangi dan lain sebagainya, semua destinasi tersebut tersebar di berbagai desa di sekitar tempat tinggal anak-anak.

Kelima, Memberikan kartu liburan

Dari sekian aktivitas liburan yang dilakukan anak, maka jangan lupa guru memberikan kartu Liburan, adalah kartu sebagai laporan kegiatan yang tertera di situ antara lain : tanggal, kegiatan, tempat, pengalaman yang mengesankan.

Dari situlah nanti anak-anak akan terpantau, hal-hal apa saja yang dilakukan selam liburan, semua ini untuk membantu mereka menggunakan waktu liburan agar lebih bermakna dan bermanfaat.

Bapak dan Ibu, mari damping putra putri kita saat liburan tiba, agar mereka dapat menikmatinya dengan senang dan menambah pengalaman yang bermanfaat.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun