"Mak, coba nulis di Kompassiana", ajak Mak Sri Rahmatiah, teman EPK ( Emak Punya Karya) suatu hari di wapri saya.
"Apa saya bisa Mak, "jawabku yang kurang pede dengan tulisanku
"Mak Ruri kan sudah biasa nulis di blog, jadi coba aja, kalau di blog yang baca terbatas Mak, tapi kalau di kompassiana yang baca lebih banyak", jika demikian nilai kemanfaatannya lebih banyak, pikirku pada waktu itu.
Itulah pertama kalinya saya tertarik menulis di kompasiana. Sebelumnya sesekali menulis di blog, lalu saya posting di WA group, betul apa kata Mak Sri, hanya beberapa saja yang baca postingan kita.
Ahirnya saya mencoba menulis, Awalnya saya kirim artikel dulu ke Mak Sri untuk di baca dan diedit, layak tayang atau gak ya, mungkin salah  typo atau profeading, setelah selesai baru kirim lagi ke saya dan ahirnya saya posting di kompasiana. Empat kali saya lakukan seperti itu, ahirnya Bismillah saya tulis dan posting langsung di kompassiana, maklum masih pemula.
Alhamdulillah beberapa kali tayang mendapat AU, setiap AU selalu ada ucapan selamat dari Mak Sri, saya sendiri kurang begitu respek, menanggapi biasa saja, karena saya tidak tahu apa arti AU.
"Memangnya apa Mak AU?"tanyaku pada Mak Sri
"AU adalah Artikel Utama Mak", saya tidak begitu merespon dengan jawaban  itu, AU atau pilihan yang penting saya menulis dan tayang itu saja. Ahirnya saya berniat untuk menulis satu genre saja, tentang kependidikan siapa tahu nanti jadi buku.
Pengertian MenulisÂ
Menulis adalah suatu kegiatan yang menciptakan suatu informasi atau catatan pada suatu media menggunakan aksara (Wikipedia 2011)
Sehingga dikatakan menulis jika kita menciptakan informasi atau catatan  pada suatu media, dan media yang saat ini saya gunakan adalah bloging di kompasiana.
Ada banyak tujuan dalam menulis, Menurut gurunda Cahyadi takariawan tujuan menulis antara lain, untuk tujuan ekonomis, idiologis, politis, medis, pedagogis juga tujuan akademis. Namun saya lebih tertarik menulis dengan tujuan pedagogis, artinya menulis dengan tujuan mendidik, mengedukasi hal-hal yang lebih bermanfaat. Baik itu manfaat untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Berikut 5 Â Manfaat menulis di kompasiana
Pertama, membuat kita banyak membaca dan belajar.
Dengan membaca akan mendapat banyak pengetahuan, dengan membaca akan membuka cakrawala berpikir kita dari tidak tahu menjadi mengerti, dari tidak paham menjadi  memahami, itu adalah manfaat dari membaca.
Jika seseorang menulis secara otomatis akan belajar dari apa yang ia tulis, ketika menjumpai sesuatu yang menurutnya layak untuk ditulis, maka segera mencari referensi atau sumber data yang dapat dijadikan rujukan. Hal ini menuntut penulis untuk membaca.
Seperti yang saya lakukan setiap kali menayangkan artikel di kompassiana selalu mencari rujukan sehingga apa yang kita tulis berdasarkan kebenaran atau fakta
Kedua, Menyambung silaturrahmi dan menambah sahabat.
Saya merasa masih pemula menjadi keluarga di kompassiana, mungkin bisa dikatakan masih pentil jika diibaratkan mangga muda.
Belum banyak pengalaman, juga masih dalam taraf belajar menulis, sehingga masih gelepotan dalam mengemas tulisan, namun demikian menjadi keluarga baru, sapaan dari kompasioner yang mengapresiasi tulisan kita menjadi amunisi tersendiri bagi saya, menjadi diorangkan atau istilah jawanya 'diuwongne'.
Walaupun lewat media online, merasa telah menambah silaturrahmi yang sangat banyak manfaatnya, dengan sahabat-sahabat seantero Indonesia, apalagi mendapat sapaan dari penulis senior yang telah lama berkiprah di kompassiana.
Keempat, sarana edukasi.
Menulis di kompassiana dapat memberikan edukasi bagi orang lain.  Saya mendapat banyak manfaat dari tulisan para kompassioner yang sangat beragam. Dari urusan dapur  hingga sumur, dari berbagai macam problematika parenting, pendidikan, budaya, politik, dan hal-hal fenomenal yang terjadi di belahan dunia, hingga masyarakat Indonesia semua disuguhkan oleh kompassiana menjadi cemilan yang renyah dan gurih.
Cukup dari rumah kita dapat mengakses segala bentuk berita dan  layanan yang mengedukasi yang cukup ramah dan nyaman.
Kelima, Sebagai sarana menabung naskah untuk menjadi buku.
Karena saya masih pemula maka menulis adalah belajar. Sejak bergabung di kompassiana, saya menulis satu genre, siapa tahu menjadi buku, one week, one artikel adalah komitmen saya. Dan Alhamdulillah sejak bulan Agustus yang lalu saya mulai aktif menulis.
Hingga kini baru 34 artikel yang telah saya tulis, dan 32 artikel saat ini telah saya kumpulkan untuk menjadi buku. Alhamdulillah saat ini telah masuk di penerbit deeppublish dengan judul "1001 Guru Mendidik".
Kelima, kepuasan mental dan intelektual.
Menulis akan menjadi kepuasan tersendiri, baik secara mental maupun intelektual, apalagi jika ditayangkan. Lebel pilihan dan AU, adalah sebuah motivasi bagi kita sebagai penulis, bukan tujuan utama. Pada dasarnya tulisan diterima dan ditayangkan saja sudah menjadi kebanggaan tersendiri.
Nilai kebermanfaatan dari tulisan kita yang paling penting, jika tulisan kita bernilai manfaat, dan dilakukan oleh orang lain maka kita juga akan mendapat nilai pahala, demikian selanjutnya hingga menjadi amal jariyah kita.
Bapak dan Ibu, mari menulis untuk menebarkan kemanfaatan. Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.
Sumber : Materi Kelas menulis Online, Cahyadi takariawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H