Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bagaimana Cara Mengedukasi Pendidikan Seksual pada Anak?

16 Desember 2021   17:09 Diperbarui: 18 Desember 2021   15:41 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penting bagi orangtua untuk mengajarkan pendidikan seksual pada anak.| Sumber: Shutterstock/Backgroundy

Kita adalah makhluk sosial yang sangat tergantung pada orang lain baik itu laki-laki maupun perempuan, namun yang menjadi catatan bahwa kita harus bersikap sopan, dengan begitu orang lain akan segan karena kita menjaga muru-ah.

Ilustrasi gambar dati halodok.com
Ilustrasi gambar dati halodok.com

Keempat, membatasi bergaul dengan teman yang kurang baik akhlaknya.

Pepatah arab mengatakan Su-ul khuluqi yu'di (kejelekan ahlak itu mudah menular), ungkapan ini mengisyaratkan kepada kita bahwa kita harus hati-hati dalam berkawan. Jangan sampai kebiasaan yang tidak terpuji yang dilakukan seorang teman dapat menyeret kita melakukannya.

Sebagai orangtua maupun guru, sebaiknya selalu waspada terhadap perilaku anak. Jika ditemukan hal-hal yang menyimpang dari norma agama segera perbaiki dan jauhkan agar tidak menjadi kebiasaan yang buruk.

"Berkawan dengan orang fasik itu tidak boleh, tetapi membina orang fasik dibolehkan, kita bisa membina jika kita berkawan dengan orang yang fasik" begitu dawuh gus Baha'dalam chanel you tube yang sempat saya dengar.

Artinya kita harus menjaga hubungan dengan kawan dengan hati-hati, kebenaran harus kita ikuti sedang akhlak yang tidak baik harus kita hindari. 

Kelima, menjalin komunitas dengan teman yang disiplin dan produktif.

Zaman yang serba canggih dan mengglobal saat ini penting kiranya untuk memperbanyak teman, menjalin relasi untuk memperluas cakrawala pikir guna menambah wawasan dan pengalaman.

Namun begitu kita harus menyarankan kepada anak-anak kita untuk berhati-hati dalam menjalin komunitas, memiliki teman dengan berkarakter disiplin dan produktif akan lebih aman. Karakter disiplin bagi sahabat akan tampak pada manajemen waktu yang dilakukan.

Saat ini anak sulung saya telah dewasa, sudah bisa bergaul dengan banyak teman baik muslim maupun non muslim. Saling menjaga dan menghormati satu dengan yang lain menjadi hasanah keanekaragaman dalam menjalin persahabatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun