Hal ini perlu saya sampaikan agar kelak dia dewasa akan mengingatnya dan mengerti sambil berjalannya waktu.
Kedua, mengenalkan aurat yang harus dijaga dan ditutupi
Sebagai seorang muslim, menutup aurat hukumnya wajib, sehingga jika ditanamkan sejak dini maka akan menjadi kebiasaan yang baik pula.
Di musim panas yang lalu anak saya sering hanya memakai celana dalam dan kaos dalam ketika pulang sekolah sampai sore, alasannya gerah, karena cuaca cukup panas. Hal itu akhirnya menjadi kebiasaan sampai sekarang pun masih sering tidak memakai baju, bahkan ketika bubuk siang hanya memakai kaos dalam, padahal saat ini sudah musim hujan, cuaca sering dingin karena curah hujan yang tinggi.
Kebiasaan seperti ini perlahan saya kurangi dengan memberi pengertian bahwa tidak baik dilakukan hingga kelak dewasa.
Memakai baju selain untuk menjaga tubuh dari kotoran juga untuk menutup aurat agar tidak ada orang yang melihat bagian-bagian tubuh yang seharusnya dilindungi dan dijaga.Â
Jangan sampai orang lain melihatnya karena kecerobohan kita, membiarkan aurat terbuka bisa menimbulkan syahwat bagi orang lain.
Ketiga, menjaga jarak dengan teman lawan jenis.
Berinteraksi dengan teman secara ma'ruf adalah kebaikan, bahkan kita dianjurkan untuk saling mengenal dan menghormati antara satu dengan yang lain. Tidak boleh mengolok dan merendahkan.
Ketika anak pertamaku mengalami datang bulan untuk pertam akalinya, saya mulai memberikan perhatihan yang lebih, salah satunya saya menyampaikan harus hati-hati dalam berteman dengan lawan jenis. Karena ada batasan-batasan yang kita tidak boleh melakukannya.
Mengenal teman baik laki-laki maupun perempuan dalam batasan kewajaran selalu saya anjurkan dalam kontek belajar maupun berorganisasi. Selama itu baik dan mempunyai nilai posistif akan menambah pengalaman.