Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Pembelajaran Video Based Learning, Solusi bagi Siswa yang Tidak Mengenal Sejarah

1 Oktober 2021   10:56 Diperbarui: 5 Oktober 2021   22:00 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi dengan para santri TPA

Hari ini tanggal 30 September 2021, pemerintah menghimbau untuk mengibarkan bendera setengah tiang, hal ini dilakukan untuk memperingati terjadinya Gerakan 30 September 1965 yang terjadi 56 tahun yang lalu, pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia atau PKI ini bertujuan  mengubah dasar negara pancasila menjadi negara komunis yang anti Tuhan.

Peristiwa bersejarah ini, tidak boleh dilupakan oleh generasi muda sekarang, karena perjuangan menumpas keberadaan PKI di bumi Indonesia telah dibayar mahal oleh tokoh-tokoh nasional dan para ulama' yang dengan gigih berani menyuarakan Pancasila  sebagai dasar Negara Republik Indonesia.

Saya guru SD di salah satu sekolah dasar negeri, sore harinya saya sebagai guru ngaji di sebuah lembaga Taman Pendidikan Alquran( TPA). Hari ini saya bergerak hati untuk memutarkan video sejarah Gestapu kepada santri-santri TPA. Sehari sebelumnya, ketika saya menyampaikan pelajaran  Aqidah Ahlak saya bertanya kepada para santri, "Anak-anak besuk tanggal 30 September, adakah diantara kalian yang tahu tentang pemberontakan PKI, kepanjangan dari  apakah PKI itu?"

Tak ada satupun dari mereka yang menjawab, saya ulangi pertanyaan yang sama, salah satu santri menjawab namun masih salah, "P-nya singkatan partai ustadzah", jawabnya sambil tersipu.

Akhirnya saya menjawab sendiri, PKI adalah Partai Komunis Indonesia. Adakah kalian pernah mendengar kata-kata ini, semua terdiam, menandakan kalau mereka tidak paham akan sejarah tentang Gestapu atau Gerakan tiga puluh September.

Saya menyadari akan keadaan ini, dulu ketika saya duduk dikelas 6 SD, ada pelajaran PSPB, yaitu Pendidikan sejarah Perjuangan Bangsa. Pelajaran yang mengandung sejarah tentang perjuangan, bagaimana Indonesia merdeka, juga terjadinya pemberontakan yang ada di wilayah nusantara.

Dari ilustrasi diatas, saya tergugah hati untuk menyampaikan materi sejarah dengan menggunakan metode pembelajaran video based learning.

Pengertian metode pembelajaran video based learning

Belakangan  ini seringkali video digunakan untuk media belajar bagi setiap jenjang pendidikan, baik dari sekolah dasar hingga pendidikan tinggi. Dalam dunia pendidikan hal tersebut dikenal dengan istilah video based learning.

Video based learning adalah penyampaian pengetahuan atau ketrampilan dengan menggunakan video. Video untuk belajar harus memiliki sedikitnya dua elemen yaitu visual dan audio.

Elemen visual berguna untuk menyediakan sumber utama informasi yang mudah dipahami dan dilaraskan dengan elemen audio yang digunakan untuk menguraikan informasi.

Sumber, elearningindustry,com

Adapun langkah-langkah yang saya terapkah adalah sebagai berikut :

Dokumentasi pribadi dengan para santri TPA
Dokumentasi pribadi dengan para santri TPA

Pertama, menyampaikan tentang pentingnya  sejarah.

agar tidak disebut dengan istilah jas merah, jangan melupakan sejarah. Hari ini kita bisa belajar dan membaca alquran karena perjuangan para ulama, juga pejuang nasional yang tidak rela bumi Indonesia ini dikuasai oleh orang-orang Komunis.

Komunis menurut KBBI, merupakan paham atau ideology( dalam bisang politik) yang menganut ajaan Karl Marx, yang hendak menghapus hak milik perseorangan dan menggantinya dengan hak milik bersama yang dikontrol oleh negara.

Komunis adalah salah satu ideologi yang menafikan Tuhan, artinya tidak mempercayai adanya Tuhan. Indonesia, negara berdasarkan Pancasila.  Salah satu sila pertamanya adalah ketuhanan yang maha Esa, atas dasar itulah mereka ingin mengubah falsafah Indonesia dari pancasila menjadi ideologi komunis

Kedua, memberikan pengalaman yang baru bagi peserta didik.

Menyajikan materi dengan menggunakan Video pembelajaran akan memberikan pengalaman yang baru bagi para santri, hal ini karena video dapat menghadirkan sentuhan hiburan saat belajar, sehingga proses belajar tidak membosankan.

Terlebih dalam video tersebut ditayangkan beberapa adegan yang menegangkan dan memilukan, bagaimana para jenderal dan para kyai di habisi dengan cara yang kejam, menumbuhkan rasa nasinalis yang tinggi bagi para santri.

Melihat kitab suci alquran yang di rusak dengan tanpa hormat, tertanam rasa tidak rela bahwa kalam Ilahi yang mereka agungkan diperlakukan semena-mena oleh orang-orang komunis.

Ketiga, belajar sejarah berdasarkan fakta lebih mudah dimengerti.

Selama ini, kami melakukan pembelajaran sejarah dengan metode ceramah, walaupun tetap baik, namun kurang efektif dan terkesan membosankan. Kali ini saya menggunakan video agar para santri lebih memahami informasi yang disampaikan.

Para santri mengamati gambar yang diperlihatkan, mengasimilasi nilai pengetahuan dan menyerap ketrampilan dengan mudah.

Ada hal baru yang harus mereka pahami, bahwa kekejaman PKI harus dihentikan dan menghapuskan paham-paham ideologi komunis di bumi pertiwi ini.

Keempat, menumbuhkan rasa cinta tanah air

Menyampaikan kepada para santri bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Barang siapa yang tidak ingin komunis kembali tumbuh di tanah air maka kewajiban kita menjaga kerukunan antar sesama.

Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku dan agama, kita wajib saling menghormati dan menjaga kebhinekaan, agar  wilayah Indonesia tetap menjadi satu kesatuhan yaitu NKRI( Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Kelima, menambah rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan menyaksikan  video sejarah gerakan 30 September yang ditayangkan, dan melihat bagaimana perjuangan para syuhada' dalam mempertahankan aqidah, kita wajib bersyukur karena perjuangan mereka,  kita  bisa belajar agama dengan  damai tanpa harus pertumpahan darah.

Bersyukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa kita dijadikan hambanya yang diberi kesempatan mengisi kemerdekaan dengan menjunjung nilai-nilai agama, dan berusaha  mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.  

Doa dan harapan kita bersama semoga Indonesia  menjadi negara baldatun Thoyyibatun wa rabbun Ghofur.

Bapak/Ibu yang dirahmati Allah, hendaklah kita didik anak-anak kita dengan menanamkan hubbul wathon, karenanya akan terjaga iman dan ihsan mereka.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun