Melihat fenomena yang tak lazim seperti ini, akhirnya saya menentukan pilihan untuk menggunakan pembelajaran home visit dengan metode kooperatif, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Pertama, menyampaikan tujuan pembelajaran.
Belajar merupakan kewajiban, terutama pada anak usia SD. Karena kewajiban, maka apapun situasi dan kondisinya harus tetap melaksanakan pembelajaran. Namun, karena situasi negara kita dalam keadaan pandemi Covid-19, maka pemerintah mewajibkan untuk pembelajaran lewat daring atau dalam jaringan.
Demi terlaksananya pembelajaran dan mematuhi aturan pemerintah maka sekolah mengambil kebijakan tetap melaksanakan pembelajaran dengan home visit atau kunjungan rumah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Hal ini disambut baik dan antusias yang tinggi baik dari siswa maupun orangtua.
Kedua, mengatur siswa menjadi kelompok belajar.
Di kelas saya terdapat 18 siswa, saya bagi menjadi 3 kelompok, satu kelompok di isi oleh 6 orang. Saya jadwalkan setiap hari senin dan kamis saya menyusuri rumah yang telah disepakti untuk ditempati.
Untuk satu hari saya bisa berkunjung ke tiga tempat. Satu minggu kami bertemu dua kali untuk membahas materi pelajaran.
Ketiga, membimbing kelompok belajar.
Adanya kelompok belajar, memudahkan guru dan siswa berinteraksi, Kesulitan dalam pembelajaran dapat dipecahkan bersama. Banyak keuntungan yang didapatkan, salah satunya bagi siswa yang lambat belajar akan lebih mudah memahami materi, karena dibantu dengan teman satu kelompok.