Pandemi belum berahir adanya PPKM yang diperpanjang menambah deretan panjang kendala belajar anak.Â
Tatap muka yang dirindukan para siswa masih menggantung, kapan dimulainya masih belum ada kepastian, karena wabah corona masih mengintai kita.
Sebagai orang tua yang mempunyai anak usia balita seperti saya sangat merasakan akibat pandemi ini.
Usia TK yang seharusnya belajar tatap muka dengan guru terpaksa harus belajar di rumah.Â
Genap dua tahun tidak melakukan tatap muka, sekarang harus naik kelas satu. Sudahkah anakku siap menerima pelajaran kelas satu.
Dua tahun belajar secara daring di rumah, banyak kendala karena perilaku anak dengan gurunya sangat berbeda dibanding dengan ibunya di rumah.Â
Saya contohkan, jika anak disuruh menulis banyak alasan untuk menolaknya, apalagi kalau diajari untuk mengeja huruf. Mungkin karena suasana belajar yang tidak menyenangkan.Â
Layaknya di sekolah, bermain bersama tema-teman, pun juga lingkungan yang menjenuhkan, karena tidak ada plosotan, ayunan, atau permainan-permaianan yang biasa disiapkan di taman kanak-kanak.
Apalagi, sebagian ibu-ibu termasuk saya mendampingi anak belajar sambil melakukan pekerjaan. Contohnya, mendampingi putra putrinya sambil menyeterika atau sambil menyapu lantai atau pekerjaan lain yang bisa disambi.
Nah, bagi ibu-ibu yang saat ini masih menemani anak belajar dari rumah