10. Limitation : Apa yang paling jelas tidak mungkin adalah penilaian apriori sintetik yang sah tentang hal-hal dalam diri mereka sendiri. Satu-satunya hal yang membenarkan penerapan prinsip-prinsip pengatur dalam matematika dan ilmu alam adalah keterbatasannya pada fenomena.Â
11. Correlation : Â idealisme transendental Kant tidak memaksanya untuk mengadopsi psikologi empiris tertentu, ia sebenarnya mengembangkan penjelasan yang sangat spesifik tentang tindakan manusia pada tingkat empiris, dan gambaran empiris ini dibangun dengan cara menyoroti ciri-ciri empiris tertentu dari manusia. tindakan yang berkorelasi dengan kebebasan manusia.
12. Contigency : Kant menganggap martabat manusia tidak dimiliki secara instan, inheren, dan persisten oleh manusia, tetapi hanya dalam kondisi tertentu. Namun ternyata, kedua tantangan ini tidak sepenuhnya mengecualikan interpretasi Kant menurut pembacaan absolut. Makalah ini membuat ini masuk akal dengan menunjukkan bahwa seseorang harus mempertimbangkan kembali dasar-dasar kedua model dalam teori nilai Kant. Akhirnya, dianalisis jenis kemutlakan apa yang Kant kaitkan dengan martabat manusia---dan dalam hal apa dia harus dilihat sebagai ahli teori kontingensi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI