Mohon tunggu...
Ruri Handayani
Ruri Handayani Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa S2 - Universitas Mercu Buana NIM ; 55521120043

UNIVERSITAS MERCU BUANA, PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI, MATA KULIAH PAJAK INTERNASIONAL & PEMERIKSAAN PAJAK (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 12_MK Pemeriksaan Pajak_Aplikasi 12 Pemikiran Kantian Memahami Klien dalam Proses Uudit

1 Juni 2023   22:48 Diperbarui: 1 Juni 2023   23:00 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

10. Limitation : Apa yang paling jelas tidak mungkin adalah penilaian apriori sintetik yang sah tentang hal-hal dalam diri mereka sendiri. Satu-satunya hal yang membenarkan penerapan prinsip-prinsip pengatur dalam matematika dan ilmu alam adalah keterbatasannya pada fenomena. 

11. Correlation :  idealisme transendental Kant tidak memaksanya untuk mengadopsi psikologi empiris tertentu, ia sebenarnya mengembangkan penjelasan yang sangat spesifik tentang tindakan manusia pada tingkat empiris, dan gambaran empiris ini dibangun dengan cara menyoroti ciri-ciri empiris tertentu dari manusia. tindakan yang berkorelasi dengan kebebasan manusia.

12. Contigency : Kant menganggap martabat manusia tidak dimiliki secara instan, inheren, dan persisten oleh manusia, tetapi hanya dalam kondisi tertentu. Namun ternyata, kedua tantangan ini tidak sepenuhnya mengecualikan interpretasi Kant menurut pembacaan absolut. Makalah ini membuat ini masuk akal dengan menunjukkan bahwa seseorang harus mempertimbangkan kembali dasar-dasar kedua model dalam teori nilai Kant. Akhirnya, dianalisis jenis kemutlakan apa yang Kant kaitkan dengan martabat manusia---dan dalam hal apa dia harus dilihat sebagai ahli teori kontingensi.

DokPri
DokPri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun