Mohon tunggu...
andi lancaran
andi lancaran Mohon Tunggu... -

pensiunaan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pemilu Bermartabat E-KTP

23 April 2019   12:52 Diperbarui: 23 April 2019   13:09 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu seeentak yang memakan waktu panjang, dengan biaya sangat mahal lebih dari Rp 25 T (anggaran 2019 saja Rp 15 T lebih),  biaya ekonominya tak terkira karena semua perhatian baik rakyat, pejabat dan partai politik tertuju kesana  - belum lagi terpecahnya keluarga, masyarakat  jadi 2 kubu, benar-benar perlu dievaluasi lagi.  Salah satunya dengan mempercepat pelaksanaan Pemilu berbasis  e-KTP sebagaimana akan dijelaskan berikut ini.

Pernah antri didepan perangkat elektronik untuk ambil nomor waktu berobat ke rumah sakit ? Kira-kira begitulah perangkatnya  untuk nyoblos pakai  e-KTP.  Cukup 1 - 2 perangkat tiap kelurahan, yang  diawaki beberapa orang  petugas dan pengawas  serta  saKsi-saksi  mewakili partai politik atau pasangan calon.

Pemilu menjadi sangat sederhana, pendaftaran calon pemilih dan DPT menjadi tak penting.  Ketika KPU mengumumkan hari pencoblosan yang fleksibel, misalnya 17 s/d 24 April, pemilih datang ke Kelurahan masing-masing  untuk nyoblos pakai e-KTP . Itu perangkat terhubung on-line ke KPU Pusat dan hasilnya otomatis  masuk ke komputer KPU Pusat.  Juga ke komputer KPU Kabupaten/Kota dan komputer  KPU Propinsi.      

Dengan proses yang begitu sederhana, dan peluang untuk melakukan kecurangan di-eliminir sangat minim , apa lagi yang mau dipertengkarkan  para politisi kita ?  

  • Apa yang perlu dilakukan 

Semua tahu e-KTP kita masih bermasalah, tapi saya yakin tak lama lagi akan tiba saatnya  permasalahan  e-KTP dengan chip canggih berisi rekaman sidik jari dan iris mata itu akan beres.  Pemerintah perlu segera perintahkan LEN  untuk merancang perangkat elektronik yang diperlukan, untuk dapat di produksi  di dalam negeri  dengan biaya murah.  Jumlah desa/kelurahan sesuai  Permendagri no. 56 tahun 2015 sebanyak 83,184. Kalau tiap desa rata-rata butuh  2 perangkat  plus kebutuhan cadangan penyediaan 200.000 set sudah cukup.  Kalau 1 set harganya rata-rata Rp 10 juta (dengan rancangan LEN mungkin bisa  diproduksi dengan biaya  jauh lebih murah), itu sudah termasuk kebutuhan batere dan telpon satelit untuk daerah terpencil.  Total dana yang dibutuhkan   maksimum Rp 3 triliun, sudah termasuk untuk pelatihan yang diperkirakan butuh sekitar Rp 1 triliun.  

  • Beberapa  keuntungan Pemilu Elektronik pake e-KTP   

Semua  yang punya e-KTP dan cukup umur berhak memilih - sangat sederhana.

1.            DPT - tak ada  permasalahan, fungsi DPT hanya utk perkirakan jumlah pemilih. Dukcapil dan KPU tak usah direpotkan.

2.            Tempat memilih - bisa dimana saja - jadi tak perlu kerja administrasi  kirim undangan

3.            Waktu memilih - bisa lebih fleksibel -- misalnya dalam periode seminggu.

4.            Petugas di TPS - tidak perlu banyak - hanya perlu petugas utk bantu pemilih, pengawas dn saksi.

5.            Pelanggaran - kalo ada diselesaikan di tempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun