Mohon tunggu...
Rupiah Desk
Rupiah Desk Mohon Tunggu... Jurnalis - Personal Blog

Media Belajar tentang ilmu ekonomi dan perkembangan ekonomi dunia

Selanjutnya

Tutup

Money

Inilah Penyebab Uni Eropa Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Jerman

21 Februari 2019   13:59 Diperbarui: 21 Februari 2019   14:19 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Baru-baru ini Komisi Uni Eropa Menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Jerman, ini merupakan berita sedih yang terus menerus bermunculan, Jerman adalah penyangga ekonomi zona Eropa, dengan kapasitas ekonomi yang terbesar. Ini berarti bahwa perlambatan akan menjadi berita buruk bagi sisa anggota Euro zone yang terdiri dari 19 anggota tersebar dibelahan bumi Eropa. 

Mengapa bisa begitu? 

Beberapa hal menjadi latar belakang yang sangat kuat, jika kita kembali ke tahun 2018, Harapan Komisi Uni Eropa untuk pertumbuhan Jerman pada 2018 juga diturunkan dari 1,7 persen menjadi 1,5 persen. Lembaga tersebut juga mengatakan dalam laporannya bahwa perlambatan tersebut terutama disebabkan oleh "melemahnya pertumbuhan ekspor dan meningkatnya tekanan belanja konsumen, atau menurunnya daya beli retail."

Data terbaru dari Jerman telah memunculkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar. Kantor statistik Jerman mengatakan bulan lalu bahwa negara itu tumbuh pada tingkat 1,5 persen pada 2018, dibandingkan dengan 2,2 persen pada tahun sebelumnya. Ini adalah tingkat pertumbuhan ekonomi terlemah dalam lima tahun. Data Produksi industri Jerman turun 0,4 persen periode bulanan, di bulan Desember juga terjadi penurunan secara bulanan yang keempat berturut-turut.

Sementara itu Lembaga keuangan global, Dana Moneter Internasional atau yang sering kita sebut IMF, juga memperingatkan resiko memburuknya pertumbuhan ekonomi Jerman, IMF mengatakan pada bulan lalu bahwa aturan emisi baru ramah lingkungan telah membebani industri manufaktur mobil dan otomotif di Jerman, yang tentunya memaksa mereka untuk merubah pola fabrikasi yang lebih ramah lingkungan namun biasanya kurang efisien.

Source

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun