Mohon tunggu...
Fajrin Al Khomsa
Fajrin Al Khomsa Mohon Tunggu... -

Seorang Indonesia yang menolak dijajah dalam bentuk apapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memilih Indonesia Menang Bersama Prabowo Sandi Adalah Investasi Masa Depan Kebangsaan dan Peradaban

15 Januari 2019   17:48 Diperbarui: 16 Januari 2019   14:05 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Swasembada Pangan

2. Swasembada energi, yaitu bahan bakar

3. Swasembada air bersih

4. Serta memiliki leembaga-lembaga pemerintah yang kuat, diantaranya sistim yudikatif, hakim-hakim yang unggul dan jujur, jaksa-jaksa yang unggul dan jujur, polisi-polisi yang unggul dan jujur, intelejen yang unggul dan setia kepada bangsa dan rakyat,

5. Dan jg angkatan perang yang ungggul. Tentara yang kuat, tentara yang setia kepada rakyat dan bangs. Tentara yang tidak kalah dengn tentara-tentara terbaik di Dunia.

Maka yang hanya berpikir tentang nikmatnya pada diri sendiri memang bukan target spirit kemanangan ini. Bahwa kemenangan yang harus direbut dari situasi yang masih tidak memerdekakan banyak dari saudara-saudara kita ditanah lahirnya sendiri. 

Setiap kata yang telah dibuka oleh calon wakil presiden dan diisi dengan kokoh oleh sang calon presiden adalah senjata bagi kita seluruh rakyat Indonesia untuk ambil bagian. 

Bahwa yang kita hadapi sedetik dari saat ini dam miliyaran detik setelahnya adalah kenyataan, buukan drama cilok dan mobil etok etok fana yang tidak sama sekali menyumbang bagi kemajuan peradaban.

Lalu apa untungnya bagi kita bila memang harus kita cari untung dalam perjuangan bersama ini? Untungnya adalah hutang kita sebagai manusia dalam kewajiban berpikir dan berakal serta kewajiban ikut menentukan kelas bangsa akan kita lunasi. 

Bagai sajak yang dibacakan pak Prabowo mengawali pidato kebangsaan tad malam. Sajak yang ditemukan dikantung seorang perwira muda yang gugur dalam pertempuran di Banten, 1946:

kita tidak sendirian
Beribu-ribu orang bergantung pada kita
Rakyat yang tak pernah kita kenal
Rakyat yang mungkin tak akan pernah kita kenal
Tetapi apa yang kita lakukan sekarang akan menentukan apa yang terjadi kepada mereka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun