Pesan-pesan seperti ini selalu dikumandangkan oleh mereka yang hatinya benar dan sungguh peduli dengan negara ini. Tapi apa mereka didengar? Terlebih oleh elit kita yang berkuasa itu!
Mereka malah ditertawakan. Heboh sekali. Salah satunya adalah pak Prabowo yang mengingatkan dengan bilang 2030 negara kita tersayang ini akan bubar. Bukan lucu-lucuan guys. Soal bubar nya negara kita ini, pak Rizal Ramli  salah satu pakar ekonomi kita, juga senada. Kata beliau itu bukan dongeng, benar terjadi, soviet saja yang begitu kuat tapi dipimpin gorbachev yang lemah, bubar. Tidak harus nunggu 2030 malah kata beliau kalau isu agama terus kita gendangkan terus akhirnya pecah ini bangsa.  Karena Indonesia ini kaya sekali dengan sumber daya alam, kepemimpinan lemah apa saja bisa terjadi.
See... kayak yang dibilang pak Prabowo 'net out flow of national wealth'. Dirampok gila-gilaan, jadi kalau kita gini terus gampang banget digegerkan sebagai sebuah keluarga dalam kesatuan Republik Indonesia maka jadi miskin dan bubar.
Cita-cita yang aku tulis dikalimat pertama ditulisan ini adalah cita-cita kita semuakan, sama dengan beliau yang menulis cita-cita itu di halaman kedua lembar pertama buku tentang syiar kebangsaan. Beliau pak Prabowo, yang semangatnya bikin saya minder sebagai anak muda. Jadi semacam  tambahan nyawa untuk anak muda yang masih ingin menikmati indahnya dunia ini. Gimana tidak beliau pernah bilang, kita harus punya jiwa kepahlawanan, menurut beliau kepahlawanan baru akan berhenti hanya oleh kematian.Â
Aku liat itu sih, mulai dari memutuskan jadi tentara sejak muda dan hingga kini beliau belum istirahat. Terus maju walau dengan resiko ditertawakan, difitnah, namanya dirusak. Oleh siapa? Oleh orang-orang yang takut dengan jalan politik yang beliau pilih apalagi kegigihan beliau untuk mengajak semua orang ikut serta kembali pada cita-cita para pendiri bangsa. Kalau kita satu kita tak akan bisa dikalahkan.
Bangsa in terlalu besar dan berharga untuk dipimpin orang yang rela jadi kacung, cuma buat bahan lucu-lucuan. Mau tidak mau kita harus terima kalau kita sekarang sedang jadi bahan tertawaan. Seperti soal "I don't read what I sign". Mungkin sebagian akan mengagap ini lebay, tapi ya sayamalunya minta ampun. Sampai masuk akun komedi ala Dagelan kelas Internasional,9gag . Yang bener kalau pemimpin itu tegas dalam sikap dan prinsip, ''I want be your friend. I want be your partner, but I can not be your peon'', Prabowo Subianto. Â Kok harus? Karena kita diincer, jadi harus kuat, jadi harus cerdas, jangan memble. Agar kita benar-benar merdeka. Kalau kata Rocky Gerung, kita merdeka supaya tidak jadi petugas.
Dan tulisan aku kali ini bakal saya tutup dengan:
Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Mari kita wujudkan Indonesia yang bersih, kuat, aman, bermartabat dan berdikari. (LETJEN TNI (PURN) Prabowo Subianto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H