Mohon tunggu...
Fajrin Al Khomsa
Fajrin Al Khomsa Mohon Tunggu... -

Seorang Indonesia yang menolak dijajah dalam bentuk apapun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Konfernas Partai Gerindra, Solidaritas dan Kekeluargaan serta Persatuan Indonesia bersama Prabowo Sandi

18 Desember 2018   17:00 Diperbarui: 18 Desember 2018   18:31 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang ramah. Setiap wisatawan dan turis mancanegara akan memiliki komentar yang sama, friendly, sebagai identivikasi resmi buat bangsa yang kaya dalam ragam dan cita ini. 

Usut punya usut, sifat baik bangsa kita itu karena sedari awal bangsa kita terbiasa hidup dalam keragaman dan sangat menjujung tinggi nilai penghormatan terhadap tamu. Inilah yang lantas membuat bangsa kita solid dan saling siap bahu membahu dalam banyak hal.

Kemudian datanglah sebuah masa dimana sejumlah makhluk coba mengusik. Dibuatlah drama tipu daya bahwa bangsa kita sedang saling serang, tidak solid, tidak bertoleransi, radikal dan mudah tersulut.

Awalnya narasi ini memang mempengaruhi sejumlah orang, terlebih banyak media menjadikannya sebagai jualan dalam meraup untung walau menista hakikat media itu sendiri. 

Saya sejak lahir dan hingga kini adalah orang Indonesia asli yang hidup aman, bersatu dan tak perlu diajarkan cara bertoleransi karena saya sudah lahir dengan darah yang tuhan gariskan sebagai anak Indonesia yang tuhan berkahi dengan limpahan rahmat dalam perbedaan. Lalu kenapa sekarang kita jadi berkotak-kotak dan mudah saling benci? 

Karena ada yang takut, bila kebenaran semua orang sadari, bersatu jadi imbasnya, tujuan mereka akan musnah bersama kedunguan mereka menghancurkan negaranya sendiri.

Apakah para penghacur itu adalah bangsa kita sendiri saja? Tidak, tapi yang bisa kita kendalikan adalah bangsa kita sendiri, biarlah sifat merusak dan ingin meraup untung dari oknum bangsa asing yang menjadi sifat alami saat mereka tergiur dengan kayanya alam raya kita ini dan bukan wilayah kita pula untuk merubah mereka, cukup tendang saat mereka merusak dikawasan kebangsaan kita apapun yang mereka rusak termasuk kekeluargaan bangsa kita.

Kemudian tiba pula saatnya waktu-waktu kita untuk belajar saling lebih mengikat erat persatuan harus segera terwujud. Sudah cukup kita melihat dan belajar banyak dari upaya untuk memecah belah dan diam-diam semakin berani menampakkan niat untuk menghancurkan demi menguasai kekayaan bahkan wilayah dan kedaulatan bangsa kita.

Konferensi Nasional Partai Gerindra, 17 Desember 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), adalah gambaran yang baik untuk perjuangan bangsa kita demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik. 

Kehidupan yang lebih baik bagi setiap warga negara indonesia tanpa pilih-pilih. Atmosfir yang tercipta dari berkumpulnya orang-orang dengan tujuan yang satu mengembalikan kejayaan Indonesia Raya adalah solidaritas dan kekeluargaan yang punya kelas. Atmosfir yang akan menghantarkan kita pada perjalanan bangsa yang bermartabat dan berdaulat dengan kelas sesuai dengan sepantasnya bangsa kita berada.

Narasi-narasi jahat yang terus diproduksi oleh dalang dan antek penghacur negeri ini harus segera kita mentahkan menjadi serangan balik untuk membumi hanguskan segala upaya keji mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun