Mohon tunggu...
Fajrin Al Khomsa
Fajrin Al Khomsa Mohon Tunggu... -

Seorang Indonesia yang menolak dijajah dalam bentuk apapun

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jual Beli Blanko E-KTP, Jual Beli Kedaulatan

7 Desember 2018   15:35 Diperbarui: 7 Desember 2018   16:11 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita lihat juga efek lain yang tidak kalah merugikan negara dengan lemahnya pengelolaan dokumen penting khusunya yang berkaitan dengan E-KTP.

Potensi kerugian akibat pemalsuan E-KTP tidak hanya terkait dengan isu politik, hukum dan demokrasi saja. Namun juga terkait erat dengan isu ekonomi dan bisnis. Saya memperkirakan setiap 1.000 jumlah pemalsuan E-KTP yang berhasil dilakukan, kerugian ekonomi yang ditanggung dunia usaha kira-kira setara dengan satu miliar rupiah per-tahun.

Kerugian ini bisa lebih besar lagi jika dugaan bahwa E-KTP palsu ini juga ternyata digunakan oleh para tenaga kerja asing dan imigran ilegal yang masuk ke Indonesia bisa dibuktikan. Setiap 1.000 warga negara asing (WNA) yang bekerja dan berusaha di Indonesia secara ilegal bisa mengurangi penerimaan yang seharusnya dinikmati oleh pekerja dan pengusaha lokal sebesar seratus miliar rupiah per-tahun.

Hal tersebut saya kutip dari tulisan PUNCAK GUNUNG ES PENJUALAN BLANGKO KOSONG E-KTP? Oleh Harryadin Mahardika, Pengamat Kebijakan Publik yang saya dapat dari salah seorang rekan di WA. Sangat masuk akal dan kita harus sewaspada mungkin dalam hal ini. Sebagian besar rakyat sudah sadar, tahun depan pada 17 april merupakan momentum paling pas untuk kita mempertahankan dengan sekuat tenaga langkah kita untuk melanjutkan dan mewujudkan mimpi para pendiri bangsa. Tidak ada kata menunggu lagi. Ini hanya satu dari banyak kejanggalan yang akan jadi misteri hingga akhir waktu bila kita tidak sigap dan membiarkan cara-cara picik yang tidak ingin kita berdiri sebagai begara yang maju dan hebat.

Sekecil apapun upaya nya, tidak boleh kita anggap remeh. Jadikan sebagai acuan dan kewaspadaan untuk cermat mengawal jalannya demokrasi hingga kehidupan perekonomian negara serta banyak sektor lain. 

Kecurangan yang telah dilakukan dan sangat mungkin berlangsung dari dulu bisa saja seperti yang telah disampaikan Haryadin Mahardikaa seperti diatas, kecurangan selanjutnya bisa dalam pesta penentu masa depan kita empat bulan lagi. Kita harus jadi tangan-tangan untuk mempertahankan setiap satuan dari keutuhan kedaulatan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun