Mohon tunggu...
Rupbasan Purwokerto
Rupbasan Purwokerto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - instansi pemerintah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

RUPBASAN PURWOKERTO

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Buka Safari Ramadhan 1444 H di Lapas Purwokerto, Kakanwil Kemenkumham Jateng Ajak WBP untuk Segera Bertaubat

28 Maret 2023   16:13 Diperbarui: 28 Maret 2023   16:15 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Humas Rupbasan Purwokerto

PURWOKERTO- Membuka rangkaian Safari Ramadhan 1444 H Tahun 2023, Pimpinan Tinggi Pratama Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah kunjungi Lapas Kelas IIA Purwokerto, Senin (27/03).

Seperti biasa, agenda tahunan ini diisi dengan kegiatan buka puasa, Sholat Maghrib, Isya dan Tarawih bersama.

Hadir, Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng Dr A Yuspahruddin, Kepala Divisi Administrasi Hajrianor, Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Nur Ichwan.

Bergabung juga, Kepala Bagian Umum Budhiarso Widhyarsono, Kepala UPT se Eks Karesidenan Banyumas dan perwakilan Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Pengayoman Kemenkumham Jateng yang dipimpin ketuanya Restu Rida Yuspahruddin.

Di malam keenam Ramadhan ini, Kakanwil Yuspahruddin berkesempatan memberikan siraman rohani kepada puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Purwokerto.

Terinspirasi dengan nama Masjid di Lapas Purwokerto, yakni At Taubah, Yuspahruddin mengajak jamaah Sholat Isya dan Tarawih untuk segera bertobat.

Menurutnya, WBP mendapatkan "keberuntungan" tersendiri atas hukuman yang mereka jalani.

"Ketika ada ditempatkan di sini (Lapas). Ketika anda punya kesalahan dan langsung dihukum di sini, artinya anda beruntung. Ini adalah nikmat yang besar dari Allah," ujar Yuspahruddin.

Kakanwil menjelaskan, dengan hukuman yang WBP terima, mereka bisa lebih dulu diberikan kesempatan untuk bertaubat. Tidak menjadi lalai dalam azab berbalut kenikmatan yang dikenal dengan istilah Istidraj.

"Istidraj itu azab yang dibungkus dengan kenikmatan. Jebakan Kenikmatan untuk Orang yang bermaksiat, hingga mereka kadang lupa untuk bertaubat," tutur Yuspahruddin.

"Berbeda dengan anda. Anda diberikan kesempatan taubat di sini".

"Maka bersegeralah kamu mencari ampunan Allah. Bertaubat sebelum nyawa kita sampai di tenggorokan. Jangan menunggu-nunggu untuk bertaubat, karena kita tidak tau kapan kehidupan ini berakhir " tambahnya.

Terakhir, Kakanwil mengajak para warga binaan untuk tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan.

"Sudah cukup teguran yang kita terima. Jangan lagi mengulangi kesalahan yang membawa anda ke sini," pungkas Yuspahruddin menutup tausiyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun