Mohon tunggu...
Runi
Runi Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Menulis di waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Naik Jaklingko dan Transjakarta yang Super Membuat Sabar

6 Desember 2022   09:38 Diperbarui: 6 Desember 2022   13:26 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi lagi pengalaman kurang menyenangkan datang dari armada transportasi Jaklingko dan transjakarta. Maklum karena sehari-harinya saya bekerja menggunakan kedua armada ini. pengalaman berikutnya yang saya rasakan pagi ini di tolak masuk ke 2 armada jaklingko dengan alasan masih ada armada lain dibelakang yang masih kosong. Padahal armada yang lewat ini juga masih belum terlalu penuh oleh penumpang, bahkan untuk 4 orang penumpang lagi pun masih bisa. 

Sebagai seorang yang hanya berprofesi karyawan swasta, tentu saja ini merugikan. Apalagi setelah naik armada Jaklingko  ini, saya harus mengejar transjakarta untuk selanjutnya berjalan menuju kantor saya. tertinggal 1 menit saja saya harus menunggu untuk 10 sd 20 menit berikutnya untuk bisa naik transjakarta. lagi pula, kalau armada tersebut menolak para penumpang, untuk menunggu lagi armada belakang, apa kabar penumpang lain yang ada di depannya? di abaikan juga atau di angkut? sepertinya kurang fair ya. saya menunggu lebih dulu tapi di tinggal, sedangkan di depan diangkut.  (Mau menghujat, tapi ini negeri konoha yang orang saja bisa cepat hilangnya)

Pengalaman berikutnya di pagi hari ini saat naik transjakarta, tidak ada yang aneh awalnya, saya tap in dan duduk dengan tenang walaupun saya tahu akan terlambat datang ke kantor karena masalah jaklingko.  Tapi, saat hendak turun, karena sekarang semua penumpang diharuskan tap out agar kartu tidak terblokir, saldo saya terpotong kembali. sebenarnya ini sudah sering terjadi, kurang lebih 7x saya dipotong saat tap out yang kedua kalinya. Mau marah, tapi nominalnya kecil, pasti netizen akan berkata, duh cuma 3500 aja kayak kebakaran jenggot. Tapi ini sudah lebih dari tujuh kali seperti ini 3500x7= 24.500 (saya bisa makan bakso dan minum es teh manis abang pinggiran atau jajan happytos di minimarket).  Jadi, awalnya saya tap in di mesin dekat supir, lalu saat turun, saya tap out dimesin pintu tengah, apa karena itu jadi nya terpotong 2x. tapi pertanyaannya, kenapa saya belum tap out sudah ter tap ini lagi? apa kartu ke blokir hanyalah hoax? bagaimana config nya bisa seperti itu?

Saya sebagai karyawan dan masyarakat masih sangat mengandalkan dan bergantung pada alat transportasi umum, jadi pasti mengharapkan pelayanan yang baik.  Tapi, bukan berarti transportasi umum yang ada sekarang jelek atau buruk, semua yang kurang dan salah itu bisa diperbaiki, dengan uji coba yang matang dan tidak dadakan lalu hasilnya malah merugikan masyarakat sendiri.  

Kalau saya mampu, saya pasti naik kendaraan pribadi atau transportasi online, tapi kalau semua orang mampu juga berfikir seperti saya, macet dimana-mana pastinya.  Jadi, semoga pengalaman ini tidak akan terulang kembali dikemudian hari demi tercipta jakarta yang bebas macet, agar semua kalangan masyarakat bisa dengan nyaman menggunakan armada-armada transportasi yang baik di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun