Kegalauanku pun mencapai puncaknya, sangat kuat terbesit dipikiranku untuk mengakhiri pernikahan kami tapi aku memikirkan kembali kenangan-kenangan yang sudah kami lalui selama ini. Apa yang akan dikatakan orang-orang dan keluarga kami, hubungan kami sudah cukup lama, dan berakhir dalam hitungan waktu yang singkat. Dan apakah akhirnya aku akan dianggap sebagai istri yang tidak dapat menerima keadaan suami yang sedang terpuruk seperti saat ini? pikiran seperti itu terus berada dihati dan pikiranku. Selain itu, pertanyaan apakah aku masih mencintai suami ku atau tidak pun masih mengganggu. Aku tidak bisa menjawabnya, tidak ada kepastian yang kudapat, dari diriku dan juga suamiku. Ini sangat sulit, mungkin suamiku pun merasakan kekacauan ini. Karena hanya kegalauan yang ada dalam hening dan keretakan rumah tangga kami berdua yang masih bertahan sampai saat ini.
Tolong aku, sungguh aku butuh kepastian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H