Mohon tunggu...
Rungla Angsana
Rungla Angsana Mohon Tunggu... -

shunya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Drama Elok Perempuan

10 Juni 2011   14:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:39 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

melajang jalang pada nafsu untuk menghidupi kesediaan dalam segala kebutuhan

ada kebinatangan sampai tunduk, akhirnya menetes rupiah pada lendir jahat

drama elok panggung maksiat

menghibur yang pilu, menyemukan peliknya kehidupan

menjadi realita kenikmatan bagi kaum kuasa

perempuan purba yang menteteki kambing jantannya pun mengomel karena lumbung hinanya menguap dendam

disuruhnya sinup kencur melahat semua lelaki yang dibelainya

aku gagap dalam dunia hingar bingar

aku merasa malu

aku laki-laki namun bertangan halus

dijabatnya engkau penuh duri bekas keramat

siapa wanita? seperti apakah perempuan?

yang menjadi tanah meredam ganasnya hujan

yang memeluk setiap langit erat dan hamparan kejiwanya

tidak sepi matanya meski dirundung hinaan yang menderu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun