Mohon tunggu...
Rundhi Listiyo
Rundhi Listiyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Arsitektur

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Warga Jabodetabek Berpenghasilan UMR Apakah Mampu Membeli Rumah?

30 Mei 2024   04:37 Diperbarui: 30 Mei 2024   05:04 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah penduduk menempati peringkat 4 di dunia. Melansir dari data yang dijabarkan pada laman worldmeters.info tentang populasi masyarakat Indonesia, diperkirakan terdapat 279.578.857 jiwa masyarakat Indonesia per Senin, 27 Mei 2024. 

Dengan banyaknya masyarakat yang ada di Indonesia hal tersebut dapat menjadi potensi yang positif maupun negatif. Masyarakat dan pemerintah sebaiknya dapat bekerjasama dan bersinergi dengan baik demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Rumah merupakan bagian dari kebutuhan paling mendasar bagi manusia setelah sandang dan pangan. Setiap manusia membutuhkan rumah untuk tempat singgah, berteduh, dan beristirahat dari panas dan hujan setiap harinya. 

Namun demikian harga rumah kian hari semakin melonjak tinggi terutama di daerah urban seperti Jakarta yang menyebar hingga daerah sub-urban seperti pada daerah Tangerang Raya dan Depok hingga rasanya hampir tidak mungkin sebuah keluarga yang hanya memiliki penghasilan UMR dapat membeli rumah. 

Berdasarkan kebutuhan rumah yang tinggi di Indonesia ini pemerintah mencanangkan beberapa program yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah tersebut sekaligus untuk membantu masyarakat agar dapat memiliki rumahnya sendiri. 

Di antara program-program yang sudah direncanakan oleh pemerintah, KPR atau Kredit Pemilikan Rumah merupakan salah satu program yang sudah awam di masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk bantuan membeli sebuah rumah dengan pembayaran berangsur-angsur atau dicicil. 

Penghasilan masyarakat dari berbagai daerah cenderung berbeda-beda biasanya tergantung dari harga bahan pokok yang ada pada daerah tersebut. Di Indonesia terdapat istilah UMR (Upah Minimum Rupiah) dan UMP (Upah Minimum Provinsi). 

UMR/UMP ini setiap tahunnya bertambah besarannya. Namun, demikian hal tersebut tidak sebanding dengan harga rumah dan pertumbuhan harga rumah yang ada di Indonesia terutama pada kota-kota besar seperti pada kawasan Jabodetabek. 

Melansir dari laman BPK RI, UMP di daerah Jakarta pada saat ini berjumlah Rp 5.067.381. Jika masyarakat hanya mengandalkan penghasilannya yang hanya setara dengan penghasilan UMP Jakarta ingin membeli rumah secara cash dirasa hal tersebut berat untuk dilakukan. 

Oleh karena itu cukup banyak masyarakat pada zaman sekarang yang mengambil KPR untuk dapat membeli rumah. Namun pada program KPR ini terdapat suku bunga yang seiring waktu dapat terus naik angkanya.

Cicilan untuk program KPR ini biasanya diambil maksimal sekitar 30% dari gaji. Jika seseorang memiliki penghasilan setara UMP Jakarta, yaitu sejumlah Rp 5.067.381 maka cicilan yang dapat diambil untuk KPR adalah Rp 5.067.381 X 30% = Rp 1.520.214. 

Telah dilakukan simulasi secara online melalui KPR BCA dengan jumlah nominal cicilan maksimal perbulan sejumlah Rp 1.520.214 sudah termasuk dengan suku bunga fixed 2.67% dan DP (Down Payment) atau uang muka RP 0 maka seseorang diperkirakan hanya dapat membeli rumah dengan harga sekitar 300 jutaan. 

Sedangkan pada wilayah Jakarta sangat sulit untuk mencari rumah dengan budget 300 juta. Namun, untuk daerah Tangerang dan Bekasi masih ditemukan rumah tipe sederhana dengan harga 300 juta ke bawah.

Seperti itulah kurang lebih gambaran dari jika warga Jakarta dan sekitarnya jika ingin membeli rumah. Hal tersebut mungkin saja terjadi namun, masyarakat harus pintar-pintar mencari hunian yang "masuk budget". Dan biasanya rumah yang masuk  "masuk budget" terdapat di daerah di sekitar Jakarta seperti di daerah Bogor, Depok Tangerang dan Bekasi. 

Dengan demikian masyarakat yang ingin membeli rumah juga harus mempertimbangkan bagaimana transportasi untuk menjangkau tempat kerja dan fasilitas pendukung lainnya seperti sekolah dan rumah sakit serta akses menuju daerah lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun