Mohon tunggu...
Rumondang Ernawati Sitohang
Rumondang Ernawati Sitohang Mohon Tunggu... Guru - Proud Mom. Bahagia itu jika masih bisa traveling, menulis dan bernyanyi

Seorang pendidik, blogger.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meneruskan Perjuangan RA Kartini

21 April 2022   11:22 Diperbarui: 21 April 2022   22:16 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raden Adjeng Kartini merupakan keturunan bangsawan Jawa, anak dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M.A. Ngasirah. Dia lahir di Jepara, 21 April 1879. Sebagai tokoh emansipasi perempuan, Kartini telah meletakkan dasar perjuangan kaum perempuan. Kartini wafat di usia yang masih muda yaitu 25 tahun, tetapi buku Habis Gelap Terbitlah Terang (Balai Pustaka;1922) memberikan pencerahan kepada kita tentang buah pemikiran seorang Kartini.

Perjuangan Kartini mampu mengangkat derajat kaum perempuan, yang saat itu hanya diberi peran sebagai ibu rumah tangga, mengasuh anak dan harus tunduk pada perkataan laki-laki. Bagaimana kita memaknai perjuangan Kartini pada masa kini? Masih adakah perempuan yang mau diperbudak oleh cinta? Bahkan harus bunuh diri hanya karena suami selingkuh? Masih adakah yang mudah putus asa karena himpitan ekonomi? Masih banyakkah perempuan yang tidak melek digital? Masih adakah perempuan yang belum mendapat akses pendidikan yang memadai? Masih adakah perempuan yang rela banting tulang dan membiarkan kelakuan suami, atas dasar hormat kepada kepala keluarga? 

Saya tidak ingin sarkas terhadap permasalahan kaum perempuan di atas. Dan saya juga bukan ingin mengecilkan masalah pada kaum perempuan. Atau mencoba untuk setara dengan kaum laki-laki. Tidak, bukan itu tujuan dari tulisan ini. Saya hanya sedih melihat dan menyesalkan tindakan kaum perempuan yang terkadang di luar nalar. Selagi hidup, tentu semua orang memiliki masalah.

Tak ada seorang pun di dunia ini yang terbebas dari masalah. Kaum perempuan yang konon katanya lebih banyak menggunakan perasaan daripada logika, pastilah lebih mudah terkena masalah. Tapi sebagai Kartini zaman now, mari berpikir dan bertindak positif! Kartini yang hidup 118 tahun yang lalu sudah berpikir jauh ke depan untuk memperjuangkan emansipasi perempuan.

 Masa kita yang hidup di zaman now, malah mengalami kemunduran? Yuk, teruskan perjuangan Kartini dalam tindakan nyata. Pantang menyerah, terus berjuang, mau berkembang, dan berpikir positif bahwa selalu ada solusi untuk setiap masalah. Itulah Kartini yang sesungguhnya. Akhir kata, selamat Hari Kartini! Tetap semangat, terus bertumbuh dan berjuang wahai Kartini-Kartini Indonesia!

Kota Industri, 21 April 2021 (10.00 WIB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun