Mohon tunggu...
Embie Cnoer
Embie Cnoer Mohon Tunggu... -

Anggota Lab Taeter Kecil Arifin C Noer

Selanjutnya

Tutup

Humor

Pola Pikir yang Freedom

26 Mei 2015   00:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pola Pikir Yang Freedom

+ Bang, kenapa ya pemain bola kalau sedang bertanding di lapangan, mereka selalu saja saling kejar-kejaran?
- Ya, memang harus gitu. Mereka kan harus berebut bola, membawanya lalu menggiring dan menendang masuk ke dalam gawangnya lawan.
+ Untuk itu, apakah nggak ada cara lain, bang?
- Cara lain bagaimana? Jangan aneh-aneh kamu?
+ Maksud saya, misalnya mereka bermain dengan gaya priyayi. Dengan langgam jawa.
- Gaya priyayi gimana? Aneh-aneh saja. Main bola koq pake langgam jawa.
+ Iya, bang. Biar tidak terlalu grasa-grusu. Kan enak kalau pertandingannya berjalan dengan lebih santun. Saling tepo-sliro. Andap asor. Tut wuri handayani.
- Terus? Yang mau dicapai apa?
+ Inovasi, bang! Sekalian melestarikan nilai-nilai budaya tradisi kita.
- Sudah...sudah! Jangan diteruskan! Ngaco kamu! Apa enaknya nonton bola yang klemar-klemer gitu? Pertandingan bola ya harus ganas! Harus saling jegal! Tendang! Srimpung! Pertandingan bola koq pake sopan-santun. Yang nggak-anggak aja...
+ Jangan berpikiran sempit gitu dong, bang. Ini abad 21 bukan jaman kuda nggigit besi! Kalau konsep bola-jawa ini sudah jalan. Nanti kita kembangkan Bola dengan Gaya Bali.
- Terus? Bolanya nanti mau kamu ukir?
+ Abang, payah! Kurang freedom pola pikirnya...

ecn@2015.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun