Mohon tunggu...
Embie Cnoer
Embie Cnoer Mohon Tunggu... -

Anggota Lab Taeter Kecil Arifin C Noer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Lima Saat Terindah dengan Idris Sardi

28 April 2014   21:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:06 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maka di FFI 1980 itu Piala Citra untuk Musik Terbaik diraih oleh Idris Sardi dan saya mendapat Musik Terbaik II, Piala dari Yayasan Lembaga Pendidikan Musik. Saya kira ini pertama kali dan hanya sekali itu saja FFI memberikan piala Terbaik Ke II.

13986697991058560933
13986697991058560933


Kedua.

Suatu malam di tahun 90an, Mas Idris di Mixing Room Interstudio, sedang kecewa dan protes keras lantaran transfer musiknya dari magnetik ke optik tidak memuaskan. Mas Idris protes pada lab. karena suara biolanya menjadi "...biola saya suaranya seperti kaleng! Tanya Embi, gimana berdarah-darahnya kita, orang musik bekerja. Sakit rasanya melihat hasilnya jadi begini..!"

Kejadian ini sama persis dengan di preview room; saya sedang bekerja di Mixing Room dan Mas Idris datang untuk 'insert' untuk ngecek sound optik musiknya.

Malam itu saya melihat betapa sensitifnya Mas Idris sebagai pemusik terhadap karya musiknya. Sekalipun fihak lab. menjelaskan bahwa suara itu adalah akibat dari proses kimiawi yang belum stabil, Mas Idris tetap saja sangat khawatir jika nanti suara musiknya berubah tidak seperti yang sudah terekam dalam pita analog ( magnetik ).
Ketiga.

Saya bahagia karena Mas Idris berkenan hadir di acara pesta yang diadakan di rumah oleh Jajang dan alm. Mas Arifin. Kebetulan acaranya dilangsungkan di halaman dalam rumah. Bagi saya pribadi itu saat yang membanggakan. Karena malam itu banyak teman-teman Mas Arifin yang juga datang. Bergembira.
Keempat.

Saat para pemusik berkumpul di salah satu ruangan di Pusat Perfilman Usmar Ismail - sekarang sudah menjadi Pasar Festival Kuningan. Kita-kita berkumpul lantaran hanya orang musiklah yang di film belum memiliki organisasi. Saat itu kita bertemu untuk membicarakan pembentukan Asosiasi Pemusik Film. Kalau tidak salah yang hadir saat itu, Ekki Soekarno, Areng Widodo, Mas Idris dan saya sendiri. Tapi saat itu soal organisasi hanya dibicarakan sekilas, yang seru dibicarakan adalah soal musik ini musik itu dst. Dan organisasi pun tak kunjung terbentuk...
Kelima.

Di akhir tahun 90an, saya bertemu Mas Idris di studio Persari. Kami berdua ngobrol, tepatnya saya mendengarkan Mas Idris menceritakan seluruh perjalanannya dalam dunia musik, khususnya moment saat Mas Idris bersama alm. Musmualim memukai publik Tokyo dengan penampilan Jazz-nya. Mas Idris juga menyampaikan keinginannya menemukan inspirasi musik dari spiritual Islam. Dapat dikatakan, Mas Idris Sardi adalah jiwa dan raganya penuh dinamika budaya seni, khususnya musik, panggung dan film.
Pagi tadi Mas Idris Sardi meninggalkan kita semua. Menyatu Abadi dengan Musik Abadi.
Saya berdoa Mas Idris Khusnul Khotimah. Aamiin. Sekarang saatnya Mas Idris tenang, mas. Kegelisahan Mas Idris pada dunia musik, kini perlahan-lahan mulai dijawab oleh generasi berikutnya. Kini Mas Idris Sardi harus tenang, mas -- karena sekalipun keadaan dunia penciptaan musik di tanah air terus dihimpit oleh tuntutan industri, imitasi dan simplifikasi artistik; sehingga penggalian keindahan lokal yang membutuhkan waktu 'cukup' tidak lagi bisa didapat, karena saat ini semuanya dituntut harus serba cepat.

Mas Idris harus tenang, karena nyatanya masih banyak generasi baru yang mempunyai sikap yang kokoh dalam proses berkeseniannya. Mereka bukan para pemusik, mereka Seorang Seniman.

Terimakasih atas semua kenangan itu, mas.

Selamat Jalan Mas Idris Sardi - Doa kami menyertaimu.
Embi C Noer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun