Aji mumpung kalau istilah orang jawa, tetapi ini tidak  merugikan bahkan bisa dibilang sangat beruntung karena yang aji mumpung itu adalah kritikus kecil, entahlah lidahnya terbuat dari apa sehingga dia selalu mengkritik apa yang di masak oleh mamanya, dengan sangat halus dia akan berkata ' mama maaf ya bukannya Danu enggak suka tetapi masakan mama kurang A atau kurang B, dia bilang biar lain kali kalau masak mama akan  lebih enak lagi.
Dan hari ini tiba waktunya diriku harus memasak Rendang, yang secara jujur paling takut masak rendang karena beberapakali mengalami kegagalan rasanya biasanya lebih ke gulai. Modal nekad mau menunjukkan ke anak kalau mama juga bisa masak rendang.
Pergilah ke pasar sekalian membeli bahan pokok untuk satu minggu kedepan maklumlah selama ada Covid 19 ini enggak pernah keluar rumah, belilah ayam bukan daging karena harganya lebih murah , tahukan kalau masa masa seperti ini harus hemat heheh , jadilah beli ayam dan bumbu keperluan membuat rendang, sampe rumah langsung memasak rendang, Â setelah hampir dua jam jadilah rendang ayam dan tidak sangka begitu kritikus mencobanya dia bilang enak banget.
Sombong dikit boleh lah ke anak, lalu aku bilang siapa dulu yang masak padahal dalam hati Alhamdulillah bisa juga buat rendang. Spontan langsung si kritikus ambil piring katanya sudah kelaparan. Thank You kritikus kecilku karenamu mama belajar banyak tentang masakan karena dirimu tukang makan hahahaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H