Beliau mencetuskan model analisis tanda signifikansi menjadi dua tahap atau biasanya disebut dengan two order of signification. Kemudian, membaginya kembali menjadi denotasi dan konotasi.
Dalam signifikansi tahap pertama, berupa hubungan antara petanda dan penanda dalam bentuk nyata alias denotasi, yakni makna asli yang dipahami oleh kebanyakan orang. Misalnya kata “ayam” memiliki makna denotasi sebagai “unggas yang menghasilkan telur dan berkotek”.
Kemudian dalam signifikansi tahap kedua, terdapat konotasi yang menggambarkan hubungan ketika tanda tersebut bercampur dengan perasaan atau emosi. Meskipun makna denotasi dan konotasi ini memiliki perbedaan, tetapi seringkali orang tidak menyadari perbedaan tersebut, sehingga membutuhkan analisis semiotika untuk menyelidikinya.
Kelebihan dan Kekurangan Semiotika
Kelebihan :
- Semiotika memberikan alat analisis yang kuat untuk memahami berbagai kode simbolik dalam karya sastra.
- Metode semiotika memungkinkan peneliti untuk mengungkap makna-makna tersembunyi yang tidak terlihat secara langsung.
- Penerapan semiotika dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang karya sastra yang diteliti.
- Kekurangan :
- Metode semiotika dapat sulit dipahami bagi pembaca yang tidak memiliki latar belakang atau pengetahuan dasar tentang semiotika.
- Proses analisis semiotika memerlukan waktu dan usaha yang cukup banyak.
- Penafsiran yang subjektif dapat terjadi dalam analisis semiotika, sehingga mempengaruhi hasil penelitian.
Referensi
- Pradopo, R. D. (1999). Semiotika: teori, metode, dan penerapannya dalam pemaknaan sastra. Humaniora, 11(1), 76-84.
- https://www.gramedia.com/literasi/semotika/#google_vignette
- https://takterlihat.com/semiotika-teori-metode-dan-penerapannya-dalam-penelitian-sastra/#google_vignette
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI