Mohon tunggu...
Rumi Pamungkas
Rumi Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam Riyadlul 'Ulum Tasikmalaya

الأدب فوق العلم

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanda yang Bermakna dalam Kajian Sastra

5 Mei 2024   10:30 Diperbarui: 5 Mei 2024   10:48 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam banyaknya teori dalam kajian teori sastra, tidak sempurna rasanya jika melewati pembahasan tentang Semiotika. Pasalnya dari perkembangannya, semiotika telah lahir pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, juga peran semiotika yang dikesankan penting dalam pemaknaan karya sastra.

Apa Itu Semiotika?

Semiotika merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda, mempelajari fenoma sosial-budaya, termasuk sastra sebagai sistem tanda. Adapula sebagian ahli bertutur bahwa semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda supaya dapat mengetahui tanda tersebut berfungsi dan menghasilkan suatu makna (Tinarbuko 2008).

Dalam hal ini, tanda yang dimaksud nantinya dapat menunjukkan pada makna atau sesuatu hal lainnya yang tersembunyi di balik tanda itu sendiri. Dengan kata lain, keberadaan tanda ini nantinya akan mewakili suatu hal yang berkaitan dengan objek tertentu. Objek-objek tersebut dapat membawa informasi dan mengkomunikasikannya dalam bentuk tanda.

Misalnya, dalam sebuah kemasan atau di gedung perusahaan, terdapat tanda berupa gambar asap. Dari tanda tersebut, kebanyakan orang menginterpretasikannya sebagai api.

Tokoh Dasar Semiotika

Ferdinand de Saussure

Ferdinand de Saussure dikenal sebagai Bapak Semiotika Modern yang membagi membagi relasi antara penanda (signifier) dan petanda (signified) berdasarkan konvensi yang disebut dengan signifikansi. Menurut Saussure, semiotika adalah kajian yang membahas tentang tanda dalam kehidupan sosial dan hukum yang mengaturnya. Beliau sangat menekankan bahwa tanda itu memiliki makna tertentu karena sangat dipengaruhi oleh peran bahasa.

Saussure kemudian membagi konsep semiotik berdasarkan 3 konsep, yakni:

  • Significant dan Signifie
  • Langue dan Parole
  • Synchronic dan Diachronic
  • Syntagmatic dan Paradigmatic

Ronald Barthes

Barthes juga termasuk dalam jajaran tokoh besar di dunia semiotika. Menurutnya, semiotika adalah ilmu yang digunakan untuk memaknai suatu tanda, yang mana bahasa juga merupakan susunan atas tanda-tanda yang memiliki pesan tertentu dari masyarakat. Tanda di sini juga dapat berupa lagu, dialog, not musik, logo, gambar, mimik wajah, hingga gerak tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun