Sayangnya, saat itu bubur jewawut ini tidak ada yang jual juga. Mereka membuat bubur jewawut ya hanya untuk dikonsumsi sendiri saja. Mengapa tidak ada yang menjual ? Mungkin karena terbatasnya bahan baku. Berbeda dengan beras atau kacang hijo yang tetap tersedia sepanjang waktu. Hal itu bisa dipahami, karena mereka yang menanam jewawut, bukan sebagai tanaman utama.
   Karena itulah, bubur jewawut tidak sepopuler bubur ayam atau bubur beras dan bubur kacang hijo. Sehingga bubur jewawut hanya dikenal oleh komunitas yang sangat terbatas dan dimasa yang terbatas pula. Kini bubur jewawut sudah hilang larut tak bertaut ditelan masa. Bagi saya pribadi, bubur jewawut tinggal cerita lama yang merindukan. Kapan bisa menyantap bubur jewawut la
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H