Sore itu, baru saja aku mau masuk kedalam rumah, mendadak terdengar teriakan anakku yang baru saja memasuki halaman dan belum turun dari sepedanya.
   "Pak aku menang , aku menang!" teriaknya riang
   Karuan saja langkahku terhenti didepan pintu tak jadi masuk.. dan anaku Yuli segera turun dengan setengah berlari mendekatiku. Tentu saja aku harus menyambutnya baik-baik.
   "Pak aku menang, juara tiga. Aku tadi sudah makan pake fread chiken, enak banget, dan dikasih uang lima ribu!" anaku nyerocos bercerita.
   Tadi aku sempat cemas. Ini sudah hampir jam lima sore, anaku belum pulang. Dari tadi pagi. Memang sih, dia waktu berangkat sekolah juga sudah memberi tahu, hari ini akan ada lomba. Tapi aku pikir waktunya ya pagi saat jam sekolah, bukan sampai sesore ini. Sementara itu, istriku juga belum pulang, kebetulan minggu ini giliran masuk sore, karena sebagian ruang sekolah sedang direnov, jadi digilir ada yang masuk sore sebagian.
   Tepatnya, yang menang itu adalah "kami", bukan "aku", sebab merupakan team, yaitu team footsal. Tapi namanya juga anak-anak, lagi pula dia lagi menunjukan keakuan akan keberadaan dirirnya, dan sedang menunjukan pada orang tuanya, maka maklum saja kalau dia bilang aku tanpa bermaksud menafikan teman-teman lainnya tentu saja.
   Dan tak lama kemudian, ibu pulang. Lebih riuh lagi dia bercerita kepada ibunya. Lebih panjang dan lebih lengkap ceritanya, lebih bebas ekspresinya serta lebih keras powernya. Pokoknya hebring. Akupun lalu undur diri melanjutkan pekerjaanku.
Beda Rasa
Hal yang sama, tapi diperoleh dengan cara yang berbeda, hasilnya menjadi beda rasa. Makan fried chicken, Â tentu itu bukan yang pertama sekali sebagaimana umumnya anak-anak jaman sekarang. Tapi sensasinya seolah-olah itu adalah pengalaman yang pertama, katanya enak sekali dan lebih krispi. Padahal biasanya kalau makan dengan lauk yang sama seperti itu satu potong saja tidak habis. Makannya disuapin dan setengah dibujuk dan dipaksa dulu. Makanya iseng-iseng aku goda ;
   "Yul, kamu tadi makan sendiri apa disuapin?"
   "Ya sendiri!" ucapnya agak sewot