Mohon tunggu...
Ruminto
Ruminto Mohon Tunggu... Guru - Back to Nature

Senang membaca dan menulis, menikmati musik pop sweet, nonton film atau drama yang humanistik dan film dokumenter dan senang menikmati alam.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Permintaan yang Tak Biasa

18 Juli 2024   08:17 Diperbarui: 18 Juli 2024   08:23 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     " Ya pernah "

     " Dimana ?"

     " Di perpus sekolah "

     " Lha ya tinggal pinjem aja disitu." pura-pura saya menyarankan

     " Nggak boleh, karena masih baru."

     O, begitu " kasusnya " ?! Kasihan juga ya ? Bisanya cuma baca ditempat itu, saat istirahat.saja. padahal waktu istirahat kan cuma lima belas menit, itupun masih " terpotong " waktunya untuk jalannyaa,cari bukunya dan sebelum bel masuk kembali juga sudah harus dibalikin lagi dan dirapikan. Jadi hanya satu dua lembar saja yang bisa dibaca, padahal bukunya kan tebal..

     Tanpa buang waktu, saya searching dulu di google tentang buku tersebut. Liat-liat bukunya dan harganya. Setelah itu saya kontak keponakan saya yang ada di Jakarta untuk membelikan buku tersebut. Karena ditempat kami tidak ada toko buku bacaan, bahkan dikota kabupaten sekalipun.

Lima Sekawan, Penolong Kecemasan !

Sebenarnya kalau dia mulai tertarik dengan membaca buku, yang diawali dengan membaca buku cerita dan itu memang wajar sekali, kami , saya pribadi tidaklah heran. Ada genetiknya. Saya juga punya koleksi buku-buku bacaan, tapi bacaan orang dewasa atau umum, bacaan untuk anak-anak tidak ada, karena saya dulu  mampu beli buku setelah dewasa.

     Untuk permintaan anak saya itu, saya pesankan lima buku sekaligus. Karena ini baru beli pertama, keponakan saya , saya beri keluasaan untuk memilih judul -- judul bukunya. Lain halnya kalau nanti beli lagi tahap kedua, pasti harus mempertimbangkan buku yang sudah ada. Novel lima sekawan, cerita seri, tapi bukan serial, jadi tak masalah mau beli yang mana dulu ? Walaupun saya hobi baca, kebetulan Lima Sekawan ini dulu " terlewatkan " dari jilatan mata saya, saya belum pernah membacanya. Dulu yang saya baca dengan antusias sekali adalah " Rumah Kecil di Padang Rumput " yang juga kemudian diangkat menjadi film seri televisi, dulu diputar di TVRI.

     Kini Novel Lima Sekawan telah membantu kami mengatasi kecemasan menghadapi libur panjang anak kami. Minimal,waktunya tidak disibukan dengan main ha-pe melulu, karena harus bersaing dengan dorongan untuk membaca buku. Apa lagi kisah petualangan seperti novel Lima Sekawan ini, sangat mengundang rasa keingintahuan bagaimana kejadian selanjutnya dan bagaimana akhir kisahnya ? Terelbih lagi bagi anak-anak, yang ibarat kaki baru melangkah memasuki alam bebas kehiduan yang masih terbentang luas didepan penuh tanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun