Apakah pasangan Anis dan Cak Imin tidak " kufu ", sehingga ramai kegaduhan ? Dalam bidang hukum islam atau Fiqh, bab munakahat atau pernikahan, akan ditemukan  istilah kufu" sebagai syarat yang bersifat  keutamaan orang yang mau meniikah. Bukankan Anis dan Cai Ikmin juga melakukan " pernikahan politis " dalam bentuk pasangan capres dan cawapres ?
Apakah sih Kufu ' Â Itu ?
Kufu' artinya bisa setara, sebanding, seimbang, sederajat dan arti lainnya yang senada dengan itu. Tujuannya agar perkawinan itu bisa berlangsung dan bertahan dengan harmonis. Bila tidak kufu', akan " jomplang " sehingga mudah terjadi kegaduhan, bahkan berujung perceraian. Jadi  " syarat " kufu' untuk demi kemaslahatan atau kebaikan bersama.
   Nah, meminjam istilah dalam Fiqih tersebut, perkawinan politis Anis dengan Cak Imin juga haruslah didasari kufu' juga, agar harmonis. Ramainya reaksi pasangan Anis dengan Cak Imin ini, menimbukkan tanda tanya; jangan -- jangan mereka bukan pasangan yang kufu' ?! Sebab bagaimanapun juga, yang namanya prekawinan atau pernikahan, baik dalam arti yang sebenarnya atau dalam arti majaz ini, bukan sekedar penyatuan dua sejoli pasangan itu saja. Tapi juga penyatuan latar belakang buaya, keluarga dan dalam hal ini massa dari parpol pendukungnya.
Adakah ketidak kufu'-annya ?
Bila kita amati, keduanya tentu sama-sama politikus. Bedanya Anis tidak memiliki parpol, Cak Imin punya parpol. Kesamaannya keduanya punya background erat atau dekat dengan organisasi politik atau organisasi masa yang bersifat atau bernuansa keagamaan keagamaan . bila dilihat secara " longshot " sebanarnya akan nampak kufu' juga. Akan tetapi pandangan yang muncul biasanya cenderung  secara "  close up " akan terlihat warna kontras yang bagi sebagian orang atau sebagaian pendukungnya akan merasa kurang sreg.
   Anis lebih dekat dan lebih akrab dengan Islam garis keras. Bahkan ketika melawan Ahok dalam pilpres, mendapat support dari FPI yang kemudian membentuk alumni 1012 untuk menjaga kebelangsungan selanjutnya. Dan kini parpol yang mengusung Anis adalah PKS berkoalisi dengan Nasdem, dan Demokrat ( pada awalnya ). Memang PKS tidak sekeras FPI, tapi PKS akarnya adalah Ikhwanul  Muslim di Mesir, diamana partai tersebut merupakan partai radikal di Mesir ( Bukan Islamophobi ya, sekadar ngulik sejaranya saja ). Sementara itu PKB parpol dengan corak keagamaan tradisional. Sebab bagaimanapun juga, PKB terlahir dari NU. Dan pendukung PKB tentu juga orang NU walaupun tidak ( boleh )membawa -- bawa  atibut ke-NU-annya.
   Dari segi pendukunya, Cak Imin lebih solid. Sebab hanya dijagokan oeh partainya sendiri. Sedang Anis disangga oleh tiga parpol, Gerindra, PKS, dan Demokrat. Dengan kata lain, PKB bisa menerima calon pasangannya dengan suara bulat atau satu suara. Berbeda dengan kubunya Anis, untuk menentukan calon pasanngannya, belum tentu bisa " bulat bundar " suaranya. Lihat saja faktanya; Nasdem mantap menerima Cak Imin, PKS masih timbang -- timbang bingung juga, sedang Demokrat pilih hengkang !
   Dari awal, target dari PKB adalah minimal cawapres. Siapapun patner koalisinya asal syarat tersebut disetujui, ya lanjut. Pada mulanya PKB menjalin hubungan penjajagan dengan Gerindra.  Bahkan waktu itu didepan pendukungnya Cak Imin berkata; Prabowo bisa jadi presiden 2024 kalau PKB yang jadfi wakilnya. Tapi kalau Prabowo pilih yang lain, PKB tidak bertanggungjawab. Namun lama ditunggu-tunggu Prabowo nampak adem ayem saja, maka ketika dilamar Anis, Cak Iminpun menyambut dengan senyum lebar dan tangan terbuka. Sebab memang itu maunya. Makanya ada ungkapan; Gerinda sebelas, PKB dua belas; Gerinda tak jelas, PKB lepas !
Sarimbit Serimpet
Grup tari nenek-nenek tua, SAHITA pernah mementaskan Tari Serimpi Serimpet. Tari Serimpi, sebagai tari klasik jawa, tentunya anggun banget gerakannya. Tapi oleh nenek nenek  tua ini diplesetkan jaadi Serimpi Serimpet, yang " nyalahi pakem ", nggak karuan jadinya.  Serimpet artinya tertelikung tali temali, sehingga jalannya jadi sempoyongan tau malah jatuh nggak bisa jalan. Sarimbit artinya pasangan suami istri. Tapi istilah ini biasanya dipakai untuk kain batik yang dipakai seragam antara suami dan istri dan anak-anaknya juga, jadi mereka kompak dan serasi'