Korbannya adalah anak-anak. Padahal anak itu juga tidak bertingkah macem-macem. Cuma menepi untuk istirahat setelah bermain dipantai, kalau tidak salah saat itu keadan sedang agak gerimis. Mulanya dia merasa seperti kesemutan, cerita keluarganya seperti itu, sebelum disadari kalau ternyata kesetrum dan akhirnya tak tertolong. Dinas pariwisata tentu menjadi " terperkara " dalam kasus ini. Kasus tersebut memang diputuskan secara kekeluargaan, karena " kebesaran " keluarga korban, dengan berakhir damai. Bahkan uang bela sungkawa dari dinas pariwisata semula juga tidak mau untuk menerimanya, tapi atas " bujukan " Â rekan-rekan; kalaupun tidak akan menggunkan uang tersebut, bisa disumbangkan ke masjid atau panti asuhan, sehingga akhirnya mau " menerima " nya.
Namun yang penting tentu bukan hal itu. Timbulnya korban jiwa akibat keteledoran pemasangan kabel listrik itulah yang menjadi catatan besar untuk kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H