Mohon tunggu...
Ruminto
Ruminto Mohon Tunggu... Guru - Back to Nature

Senang membaca dan menulis, menikmati musik pop sweet, nonton film atau drama yang humanistik dan film dokumenter dan senang menikmati alam.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jepang Emang "Baper" ( Part 2 )

3 April 2023   15:45 Diperbarui: 3 April 2023   15:51 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BILA kita masuk ke restoran, kita akan disambut dengan sangat ramah. bukan hanya oleh resepsionis atau juru saji, tapi koki yang lagi sibuk pun bila tahu ada pengunjung datang, akan mengucapkan selamat datang juga. Oh ya resto di Jepang agak terbuka ya, jadi koki pun bisa terlihat oleh pengunjung dan sebaliknya pula. Bila kita sedang makan ramen misalnya, ketika menyeruput kuahnya samapi bunyi sruputtt .... gitu , itu nggak apa-apa kok, malah senang " resto "-nya berarti kita nikmat banget makannya karena enak masakannya.

     Dan bila kita sudah selesai makan, jangan langsung pergi begitu saja ya ?! Tapi angkat dulu itu mangkuknya dan atau piringnya ! Bawalah singkirkan ketempat piring kotor yang sudah disediakan. Memang tidak semua resto begitu, kadang ada juga petugas khusus yang mengurusi hal begitu. Tapi bila kita " nyasar " ke resto " mandiri " begitu, ya tidak dengan terpaksa kita lakukan hal itu. Bila ada sisa makan, kita taruh juga ditempat yang sudah disediakan. Ada juga resto atau kantin yang menyediakan  tempat membilas piring kotor denga pancuran-pancura kecil berjajar-jajar kayak tempat wudhu. Setelah dibilas dipancuran itu tadi, letakan piring " dijalur berjalan " nanti piring tersebut akan dibawa pergi menuju ketempat cucian yang sebenarnya sampai kinclong !

     Bila sudah beres, jangan langsung ngeloyor pergi beitu saja. Tapi sambil membungkukan badan, pamit dengan ucapa :" terimakasih, masakan anda enak sekali !"

Baper Remeh-Tameh

APA bisa kita dekat dengan cewek ( karena aku cowok ) Jepang misalnya ?  Sebelum saya jawab, saya beri contoh pengalaman pribadi dulu. Aku pernah kenal dekat dengan seorang cewek Jepang.  Bahkan sempat selvi bareng juga di pantai. Dia juga bercerita tentang kehidupan ( ma'af ) seks remaja di Jepang. Padahal aku sendiri nggak berani menyinggung nyinggung membicarakan masalah tersebut, takut dianggap tidak tahu aturan. Sebab bagi kita itu kan masalah yang " tabu ". Dan waktu  itu kami bukan hanya berdua ya, tapi dia ditemani seorang cewek yang  lain juga. Dari situ, aku bisa ambil kesimpulan, berteman dekat dengan orang jepang, bukan hal yang mustahil. Resepnya ?

     Kalau kita berjanji untuk bertemu dengan mereka, jangan sampai mereka yang menunggu kita, tapi kitalah ang menunggu mereka. Jadi kita yang mesti datang duluan. Dan kalau kita berjanji bertemu yang bersifat khusus, misal penting banget atau baru pertama, jangan lupa bawa souvenir. Tidak perlu yang mahal-mahal, yang penting ada. Sebab itu merupakan pertanda kita menghargai mereka.

     Terus, kalau kita bertemu dengan seseorang pertemuan yang bersifat pribadi, jangan lupa beri perhatian lebih. Caranya sederhana aja kok, misal dengan ucapan ; " wah, hari ini dandanan rambutmu cantik sekali !" atau " bajumu motif bunganya unik sekali , bunga apa itu ya ? " sambil senyum ramah. mudah kan ; " baper remeh temeh ".

Ke sekolah, " baper bareng "

PERLU diketahui, anak sekolah di Jepang, sampai tingkat SLA tidak boleh naik sepeda motor. Sedang baju seragam mereka, untuk anak perempuan, " rok mini " sekalipun dimusim dingin. Sedang anak laki-laki celananpanjang. Dan mereka nampak rapi, sebab tidak ada yang " mbeling " pake baju seenaknya saja.

     Mereka kalau berangkat sekolah, umumnya jalan kaki dan bareng. Kok bisa ?! Bisa, karena sudah diatur berdasarkan lokasi tempat tinggalnya, misalnya berdasarkan per RT kalau kita. Jadi kalau berangkat kumpul dulu di suatu tempat, dan kalau sudah lengkap, baru berangkat bareng. Menunggu samapi anggautanya lengkap, tentu bukan hal yang sulit, karena sudah terbiasa disiplin. Titk kumpul ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama.

     Sedangkan untuk anak SD, mereka didampingi oleh salah seorang wali muridnya. Wali murid pendamping ini, digilir diantara sesama anggautanya. Wali pendamping ini terutama bertugas untuk membantu mereka menyeberang jalan, sekalipun lalu intas di jepang itu tertib sungguh. Tapi karena mereka masih anak-anak, untuk lebih amannya didampingi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun