Jepang Emang " Baper  "  ( Part 2 )
PERNAHKAN misalnya lihat di televisi bagaimana suasana keramaian orang Jepang dijalanan ? Â Ya, mereka kalau berjalan seperti terburu-buru begitu. Kok nggak ada yang nampak santai sambil ngobrol dikit, atau bercanda ria gembira ?
Baper Jalanan
YA, karena aturan kerja di Jepang itu dari segi waktu bukan hanya " on time ", tapi malah " hyper on time ". Masih ingat kan, bila waktu kerjanya jam setengah delapan, jam tujuh sudah harus " start up "!. Sehingga mau tidak mau orang pergi ketempat kerja ya harus bergegas. Mau naik transportasi umumpun, jam keberangkatannya juga " on time " banget. Kembali ke topik orang berjalan yang terburu-buru . Â Karena di jalan juga banyak orang lain yang sedang berjalan cepat-cepat, sehingga kita tidak boleh " menghambat " jalannya mereka juga. Menghambat gemana sih, kita kan nggak ngapa-ngapain ?!
   Emang sih kita ngga ngapa-ngapain, kita juga sama-sama jalan kok ?! Tapi bila kita berjalan lambat, orang yang sedang berjalan cepat dibelakang kita jadi " terganggu ". Karena harus ikut memperlambat juga jalannya, atau kalau mau tetap cepat, berarti harus " ngegass " lagi  agar bisa mendahului kita  yang jalannya " lenggang kangkung " gitu.
   Oleh karena itu pula, bila kita sedang berjalan nggak boleh sambil main gadged, buka WA chatingan, apa lagi sambil ketawa-ketiwi hi hi .... Terus kalau misalnya penting banget harus buka WA gemana ? Ya menepi dan berhenti, baru buka WA.  Pernah ketika aku baru datang, sambil jalan buka-buka WA. Eh ... tahu-tahu ada polisi dekatnya dan menegurku, lain kali nggak boleh lagi begitu ! Jadi " baper malu " kan; ketahuan kalau ini orang baru datang dari ( negara ) udik .... nggak tahu aturan.
   Tapi kalau " japri " boleh sambil jalan, sebab pakai headset, jadi tetap bisa jalan cepat dan tidak menganggu orang jalan dibelakangnya.
Baper Eskalator
BUKAN hanya dijalan saja kita mesti " baper " terhadap pejalan kaki lainnya, tapi bila kita naik eskalatorpun , bila menghendaki  harus " baper " juga. Kok sampai sebegitunya sih ? Ya , memang jalur cepatnya di jalan, rupanya masih  nyambung juga samapai ke eskalator.
   Eskalator di Jepang itu dibagi dua jalur; jalur cepat dan jalur " lambat " ( santai ). Bila kita memilih berada di jalur cepat, berarti kaki kita harus tetap jalan juga diatas eskalator yang sedang berjalan itu. Sedang bila kita pilih jalur santai, maka kita cukup berdiri diam gitu sebagaimana lazimnya, biar tangga eskalator yang membawanya pergi. Dan sedikit perlu diketahui, biasanya yang berada di jalur lambat adalah para orang tua atau manula. Sehingga, bila  kita yang masih muda perkasa ini lalu memposisikan diri berada di " jalur manula " ini, kira-kira " baper malu " ndak ya ? Memang enggak salah atau menyalahi aturan sih, mungkin sekali-kali jadi " manula " ndak apa-apa ya ?
Angkat dulu itu mangkuknya !