sudah menginjak bulan ke dua di februari 2022 bahan pokok minyak goreng langka dan kelangkaan tersebut diperparah dengan harganya yang sangat tinggi. masyarakat rela bangun pagi untuk ngantiri ditoko, mini market, supermarket demi 2 liter minyak goreng. yang datangnya siang sudah dipastikan hanya bisa mengelus dada. sungguh sangat ironi sebagai salah satu produsen CVO terbesar didunia menghadapi kelangkaan minyak goreng didalam negeri. secara teori memang sangat tidak masuk akal bisa terjadi ditengah kelesuhan ekonomi, daya beli masyarakat yang turun terilihat dari nilai indek harga konsumen selama 4 bulan ini cendrung turun tetapi kenyataannya minyak goreng bisa langka. semoga menko perekonomian dan kementrian perdangangan bisa menjawabnya.
kelangkaan minyak goreng ini tentunya sangat besar dampaknya dan sangat merugikan bagi masyarakat pada khususnya terutama masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah dengan kelangkaan minyak mengakibatkan kenaikan harga yang tidak rasional tetapi karena merupakan kebutuhan pokok dan sangat sulit mencari barang subtitusi yang sempurna sehingga terpaksa masyarakat harus membelinya. pembelian minyak goreng ini tentunya akan mengakibatkan post pengeluaran masyarakat menjadi berkurang untuk barang lain sehingga tentunya akan semakin susah untuk bisa bertahan hidup selama sebulan.
yang kedua disisi produksi para UKM yang bergerak dibisnis kuliner akan merasakan dampak yang serupa karena menjadi bahan komoditas utama terutama dalam bidang makanan olahan naiknya harga minyak tidak serta merta akan menaikan harga karena kenaikan harga akan mengakibatkan penurunan pada penjualan sehingga mikro ekonomi secara nasional akan sangat terpukul dengan naik dan langkanya harga minyak goreng ini.
selama dua tahun ini semenjak pandemi covid-19 ini datang meluluh lantakan sendi sendi kehidupan berbangsa dan bernegara yang semua aspek merasakan maha dahsyatnya covid-19 ini, sudah ada jutaan yang terpapar rakyat Indonesia, sudah ada ratusan ribu yang meninggal dan tak terbanyang sudah ada puluhan ribu yang sudah jadi anak yatim piatu tentunya akan berimbas pada naiknya kemiskinan di tanah air. 2 tahun ini kita berjuang agar selamat dari malaikat maut dengan nama covid-19 kita mengorbankan segala yang kita miliki demi keluarga yang kita miliki ditengah kelesuhan ekonomi sampai saat ini. dan sekarang kita dibebankan pula langkanya bahan pokok dan tingginya harga yaitu minyak goreng semakin membuat lelah dengan keadaan ini.
hidup memang harus berjalan apapun keadaanya karena hidup itu anugrah hanya saja kebijakan yang diambil pemerintah terkesan lambat dan kurang memahami yang terjadi sesungguhnya dilapangan yang sebenar benarnya. bagaimana masyarakat berteriak karena perut mereka lapar, bagaimana stress nya para pencari kerja karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang layak dan bagaimana pusingnya para ibu-ibu harrus mengatur castflow bulanan agar bisa bertahan sebulan. mungkin masih alhamdullah yang masih memiliki gaji bulanan lalu bagaimana dengan yang serabutan? tentunya mereka memiliki kebutuhan yang sama.
negara harus hadir dalam mengatasi masalah ini, bukankan republik ini dibentuk dengan tujuan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. pemerintah harus mengerahkan sumberdaya yang dimiliki koordinasi listas sektoral mutlak harus dilakukan agar bisa mendapatkan akar permasalahan yang sebenarnya. jika ini dibiarkan berlarut-larut tentunya masyarakat akan semakin dirugikan dan semakin susah. mungkin saat ini mewujudkan cita-cita besar republik ini masih jauh dan masih lama yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tapi buat rakyat kecil tersedianya bahan pokok, terjangkaunya harga-harga minimal bisa meringankan beban hidup masyarakat yang semakin terpuruk selama 2 tahun ini akibat covid-19.
pak menko perekonomi, pak mentri perdagangan, pak mentri per industrian segera bertindak... kami membutuhkan strategi kebijakannya,,,,,,,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H