Mohon tunggu...
Rumingkang Tumarima
Rumingkang Tumarima Mohon Tunggu... Dosen - KOPI PAHITPUN SELALU MENEMUKAN PENIKMATNYA

JUST DO IT

Selanjutnya

Tutup

Money

Kopi Itu Pahit

3 Februari 2022   16:37 Diperbarui: 3 Februari 2022   16:43 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita perlu berbangga hati bahwa negara kita salah satu penghasil kopi terbesar didunia dengan beraneka jenis dihasilkan dari nusantara ini yang bisa dinikmati oleh masyarakat dunia, bahkan sejak jaman belanda kopi nusantara sudah dikenal dunia. komoditas kopi saat ini menjadi tren yang sangat menjanjikan bukan semata kebutuhan tetapi sudah bagian dari gaya hidup. 

Seiring kemajuan jaman diffesifikasi olahan kopi pun sangat beraneka ragam dari mulai munuman sampai pada makanan. tentunya ini sangat bagus dan peluang besar bagi dunia usaha ditanah air.

Bisnis kopi selama lima tahun ini sangat marak seperti jamur dimusim kemarau dengan segmen yang beraneka ragam dari industri sampai UKM. 

Tak mengherangkan banyak masyarakat kita yang sukses dari bisnis kopi ini, seperti para petani kopi, industri kopi sampai pada Coffee shop yang dibuat dengan berbagai segementasi dan target pasar yang heterogen dari pasar untuk kalangan menengah ke atas sampai pada kalangan menengah kebawah dan yang perlu berbangga sangat banyak yang menggeluti bisnis ini adalah para mahasiswa.

Kopi merupakan sumber energi bagi masyarakat Indonesia disamping sangat baik buat kesehatan dan yang paling penting dapat menggerakan perekonomian nasional pantas saja industri kopi kemasaran sangat marak ditanah air bahkan sampai pemilik perusaan rokok terbesar ditanah air ikut meramaikan bisnis kopi kemasan ditanah air. hal ini dikarenakan peluangnya dan market sharenya sangat besar ditanah air.

Kopi kemasan yang selama ini menjadi primadona produk yang sangat digemari ditanah air tentunya salah satu variable yang memperngaruhinya adalah harganya yang murah dan terjangkau bisa dibeli oleh semua kalangan tak hanya itu saluran distribusinyapun sangat merata tidak perlu ke minimarket diwarung kecilpun tersedia dengan berbagai varian, rasa dan harga masayarakat diberikan berbagai pilihan tetapi meskipun pilihannya sangat banyak biasanya masyarakat sangat sensitif terhadap merek hal ini dikerenakan loyalitas produk sudah terbentuk. dan konsumen kopi kemasan sangat susah beralih ke merek lain tentunya ini tugas besar pagi para penantang market leader kopi kemasan.

Perubahan harga pada kopi kemasan akan berpengaruh kepada volume penjualan secara langsung hal ini dikarenakan komoditas kopi kemasan ini adalah masyarakat golongan menengah kebawah yang memiliki daya beli terbatas sehingga kenaikan harga akan mempengaruhi kepada daya belinya. 

Sehingga perusahaan harus peka terhadap fakta tersebut, tentunya perusaah juga sangat dilematis dengan keadaan ini karena biaya produksi naik tetapi harga tetap itu akan merugikan perusahaan, tetapi perlu diingat bahwa yang kapasitas produksi sangat menentukan dalam profitabilitas perusahaan sehingga efisiensi pada fix variable sangat diperlukan sehingga solusinya dengan menggunakan teknologi yang baik dan yang terkini sehingga akan lebih efisien memang mahal tetapi akan terbayar dengan kapasitas produksi yang naik dan meminize fix cost, kemudian perusahaan perusahaan yang suks adalah perusahaan yang mampu menerapkan pada volumen penjualan maksimal bukan pada margin yang maximal, untukngnya kecil tetapi volume penjualannya tinggi dibanding untungnya besar tetapi penjualannya kecil.

Dengan melihat keadaan saat ini pasar komoditas kopi dan turunannya dalam jangka panjang masih sangat menjanjikan belum lagi naiknya kelas menengah ditanah air, lalu naiknya rasio usia produktif di indonesia pantas saja bank dunia meramalkan Indonesia akan menjadi negara maju pada tahun 2045. lalu bagaimana dengan nasib industri kopi UKM ditahah air? 

Memang akan sangat terancam dengan ekspansi para raksasa perusaan kopi tetapi peluang selalu ada tinggal bagaimana kita menangkapnya. dengan makin tingginya pendidikan masyarakat kita dengan main pintarnya konsumen kita akan mempengaruhi kepada keputusan pembeliannya seperti makin mudahnya atau semakin banyaknya alat/mesin peracik atau mensuling kopi sangat banyak masyarak kita meracik sendiri membuat kopi tentunya ini peluang besar untuk pasar kopi bijian atau bubuk.

Lalu banyak sekali kopi-kopi UKM yang memiliki pelanggan tersendiri dihati masyarakat bahkan ada yang rela mencari sampai ke minimarket kalau diwarung tidak ada, meskipun dibuat dengan teknologi seadanya kemasan juga masih kurang menarik tetapi masih ada dihati pelanggannya kelemahan produk UKM biasanya ada pada saluran distribusinya yang kurang merata. kemudian menjamurnya cafe, coffeeshop bahkan sampai kaki lima ini adalah peluang menjual produk produk UKM yang secara kualitas lebih baik dibandingkan kopi pabrikan karena biasanya kopi produksi UKM menggunakan kopi dan gula asli tidak menambhkan bahan tambahan.

Kopi itu pahit, gula dan cremer adalah pelengkap saja tetapi dari rasa pahitnya itu terkadang ada sisi manisnya. kopi terbaik itu bukan pula yang kualitas ekspor atau harga yang selangit tetapi bagaimana cara kita menikmatinya, kadang yang membuat kita bahagia bukan tentang masalah kopi tetapi cerita diatas meja saat kita ngopi. selamat ngopi Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun