Mohon tunggu...
Rumingkang Tumarima
Rumingkang Tumarima Mohon Tunggu... Dosen - KOPI PAHITPUN SELALU MENEMUKAN PENIKMATNYA

JUST DO IT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Obat Ampuh agar Terbebas dari Ilmu Santet (Bagian 2)

27 Desember 2021   14:00 Diperbarui: 27 Desember 2021   14:05 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Salam sejahtera selalu buat kita semua semoga para pembaca diberikan kesehatan, kemudahan dan sesejahteraan buat kita semua aminn ya Rabb. 

Pada tulisan terdahulu saya menulis mengenai santet dan keluarga saya menjadi salah satunya (kejamnya ilmu santet), setelah berjuang kurang lebih selama 1 bulan akhirnya Allah memberikan kekuatan kembali kami sehat seperti sediakala. 

Semenjak istri sering merasakan kesakitan yang luar biasa seperti sakit kepala, dada, pinggang serta perut istri menjadi semakin membesar kamipun pindah  sementara pindah untuk semestara ke rumah peninggalan orang tua berharap kami menemukan ketenangan. 

Tetapi dugaan kami salah justru semakin menjadi sakitnya berbagai upaya telah saya lakukan meminta bantuan kepada para ustad, menanam atau menyimpan tanaman tanaman yang dipercaya penangkal ilmu sihir tetapi hasilnya tetap saja kurang seperti yang diharapkan. 

Saya sengaja tidak mendatangi orang pintar / dukun meskipun banyak para tetangga yang merensikan karena takut menuju lembah sirik yang sangat dibenci Allah dan takut amal bidah kita tak diterima selama 40 hari.

sampai suatu ketika ada yang mereferensikan saya untuk datang ke seorang ulama tidak jauh jaraknya dari rumah kira kira 20 km dari rumah dan sayapun mendatanginya, besar harapan saya bila sakit istri tercinta segera lenyap. 

Sesampainya ditempat tujuan ternyata tidak sesuai dengan ekspeksi saya, beliau tidak memiliki pesantren apalagi santri kalaupun ada santri itu hanya kemauan anaknya saja karena tidak menerima santri, beliau hanya guru ngaji disebuah mushola kecil dengan bangunan yang sangat memperihatinkan yang letaknya hampir berdekatan dengan rumahnya. 

Rumahnya sangat sederhana sekali hanya saja pekarangannya yang luas dengan bunga cempaka dan bungan kenanga yang banyak dan bermekaran.

Saat pertama bertemu terasa sangat sejuk, wajahnya yang cerah dan bercahaya dengan tutur kata yang sopan dan santun membuat saya serba salah, setelah berslaman dan dipersilahkan duduk keanehan terjadi saya tak kuasa menatap matanya meskipun berusaha menatap wajahnya saya berbicara karena takkut dianggap tidak sopan tapi tetap saja mata saya tak mampu menatapnya. entahlah apa mungkin ini karomah orang yang dekat dengan Allah atau ada yang salah dengan diri saya.

Setelah itu saya menceritakan segalanya dari awal sampai akhir dan memohon bantuannya untuk meminta menyembuhkannya dia dengan khusu mendengarkannya meskpiun saya tidak kuasa untuk melihat wajahnya. 

Setelah menceritakan semuanya beliaupun mulai menjelaskan, bahwa beliau tidak bisa menyembuhkan atau membantu penyakit istri saya hanya bisa mendoakannya dan yang bisa menyembuhkan penyakitnya adalah diri kita sendiri. kaget, bingung dan tidak mengerti apa yang dijelaskannya, saya pun meminta beliau untuk menjelaskannya.

Bbeliaupun menjelaskan bahwa sehebat apapun ilmu santet takkan bisa masuk kepada yang imannya kuat, teguh pendiriaannya dan tidak ada yang ditakuti selain kekuatan Allah. sehingga saat kita terkena santet mungkin saja kita jauh dari Allah, lalai terhadap perintahnya dan perbuatan kita yang mungkin saja disengaja atau tidak menyakiti orang lain. sehingga orang yang sakit hati membalasnya dengan santet atau ilmu hitam. sehingga untuk bisa menyembuhkan penyakit karena santet adalah diri sendiri dengan cara :

1. Memohon ampun kepada Allah atas segala perbuatan yang mungkin saja mengakibatkan dosa dihadapannya, berdoa meminta kesembuhan atau penyakit yang diderita dan berdoa memohon kepada Allah agar yang mengirimkan santet agar diampuni dosa dosanya setiap sholat wajib dan sholat sunat.

2. Sebanyak mungkin bersholawat kepada nabi muhamad (beliau mereferensikan sholawat nariah)

3. jangan takut dan was-was apabila ada serangan santet anggap saja itu hanya penyakit biasa bukan santet, kalau bisa anggap tidak ada.

4. Jangan berburuk sangka atau menuduh kepada seseorang telah mengirimkan santet, kalau benar biarlah Allah yang mengadilinya.

5. perbanyaklah membaca al quran kalaupun tidak bisa membaca dengan baik dan benar paksakan saja mungkin surat-surat hapalan atau kalaupun sibuk mendengarkan juga tidak masalah hanya saja direkomendasikan perbanyak membaca al quran

6. Perbanyaklah shodaqoh jariah dengan harta yang halal dan bersih karena Allah sangat menyukainya dan doa kita akan didengar olehnya.

7. Pasanglah kaligrafi ayat-ayat suci dan kalau ada pasanglah photo-photo ulama besar misalnya syeh abdul qodir zaelani atau siapa saya yang menunjukan kecintaan kita kepada ulama.

Enam point itu yang saya dapat darinya dan itu membuat saya menangis karena saya sadar hidup selalu dihantui dengan masa depan hanya focus mengejar duniawi tanpa dibarengi dengan ketaqwaan yang kuat. kadang kita beralasan kesibukan kita juga ibadah karena untuk menafkahi anak istri sehingga kadang kita lalai dengan tanggungjawab kita sebagai seorang muslim.

Selama 1 bulan ini saya dah keluarga menjalani apa yang telah dikatakan beliau alhamdulah minggu kedua sudah sangat terasa terutama istri saya dan minggu ke 3 ketenangan dan kedamaian sudah bersama lagi. di minggu ke 4 kami sudah pulang ke rumah asal dan melaksanakan kegiatan seperti sediakala,

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun