pendidikan, mulai dari proses pembelajaran, pola komunikasi, hingga inovasi kurikulum. Seluruh pihak yang terlibat dalam pendidikan dituntut beradaptasi dan mengembangkan diri. Peserta didik tidak lagi hanya menjadi penerima ilmu secara pasif, melainkan aktif berpartisipasi dalam pembelajaran berbasis teknologi. Guru dan tenaga pendidik pun diharapkan mampu menguasai keterampilan digital agar dapat memfasilitasi pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Di era digital saat ini perubahan teknologi dan informasi telah membawa berbagai tantangan sekaligus peluang bagi sektorBanyak strategi dan inovasi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan pendidikan di era digital. Selain itu, ditekankan juga pentingnya kolaborasi dan literasi digital agar proses pendidikan tidak hanya mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga membentuk insan yang kritis, kreatif, dan berintegritas.
Salah satu cara efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan mengembangkan media pembelajaran kreatif. Media pembelajaran kreatif adalah alat atau sarana yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar dengan pendekatan inovatif, menarik, dan interaktif. Media ini dirancang agar peserta didik lebih mudah memahami materi, merasa terlibat aktif, dan termotivasi untuk belajar.
Berikut beberapa ciri media pembelajaran kreatif:
- Inovatif -- Memanfaatkan teknologi, teknik baru, atau kombinasi berbagai metode pembelajaran.
- Interaktif -- Melibatkan komunikasi dua arah antara peserta didik dan media, seperti game edukasi atau aplikasi simulasi.
- Visual dan Menarik -- Menggunakan gambar, video, animasi, atau desain yang menyenangkan agar siswa tidak mudah bosan.
- Fleksibel dan Kontekstual -- Dapat digunakan dalam berbagai situasi dan disesuaikan dengan kebutuhan serta usia peserta didik.
- Mendorong Partisipasi Aktif -- Media ini memungkinkan siswa berperan dalam proses pembelajaran, seperti eksperimen, pemecahan masalah, atau permainan peran.
Contoh-contoh media pembelajaran kreatif :
- Inovatif: video interaktif, Virtual reality, Gamifikasi, Platfome pembelajaran berbasis proyek, Podcast, Chatbot Pendidikan, Simulasi digital, AnimasiInteraktif
- Interaktif: E-Book interaktif, Interaktif whiteboard/Papan tulis digital, Quizizz, Nearpod, Edpuzzle, Classcraft
- Visual yang menarik: Infografis, Poster digital (canva, Piktochart), Animaasi edukasi (Powtoon, Animaker), Â Peta konsep (Mindmeister, Coggle), Augmented reality (Google lens, Quiver),
- Fleksibel dan Kontektual: Google classroom, Podcast, Audiobook, Jurnal digital, E-Modul, Kuis dan evaluasi daring (Quizizz atau Kahoot)
- Mendorong Partisipasi Aktif: Forum diskusi online (Google Classroom, Gamifikasi dengan Badge dan poin ( Quizizz, Classdojo), Edpussle, PBL (Project-Based Learning)
Untuk menunjang pemenuhan kebutuhan meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pembelajaran maka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan program PembaTIK ( Pembelajaran Berbasis TIK)
Salah satu program PembaTIK menggunakan konsep berjenjang untuk mengembangkan kompetensi guru dalam empat level:
1. Level 1 (Literasi TIK): Pengenalan dasar penggunaan perangkat TIK dan aplikasi pembelajaran.
2. Level 2 (Implementasi TIK): Pemanfaatan TIK dalam proses belajar-mengajar.
3. Level 3 (Kreasi TIK): Guru membuat media dan konten pembelajaran digital.
4. Level 4 (Berbagi TIK): Guru yang kompeten berbagi ilmu dengan komunitas guru lain (diwujudkan sebagai Duta Rumah Belajar).
Saya pribadi penulis yang berlatar belakang sebagai guru di UPTD SDN Pondok Aren 02 Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan sudah merasakan imbas program PembaTIK tersebut. Selain ada satu rekan guru saya menjadi peserta PembaTIK level 4 yang sudah berbagi praktik baik kepada semua teman sekolah sendiri, beliau juga berbagi praktik baik dengan guru-guru lain sekolah, kita juga berkolaborasi berbagi praktik baik dengan peserta pembaTIK dari UPTD SMPN 12 Kota Tangerang Selatan. Dan setelah guru-guru mengimplementasikan media pembelajaran kreatif dan inovatif tersebut kepada peserta didik mereka sangat antusias walaupun di waktu jam belajar terakhir di siang hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H