Mohon tunggu...
Rumiyati Akana
Rumiyati Akana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ibu Hamil Sebaiknya Berpuasa atau Tidak?

30 Mei 2017   16:46 Diperbarui: 14 Juni 2017   14:12 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berjualan Takjil Di Masjid Al-Mansyur

Berpuasa Atau Tidak  Pada Saat Hamil Adalah Pilihan Bijak Ibu Hamil 

Ramadhan adalah bulan penuh berkah khususnya untuk perempuan. Beberapa keringanan-keringanan diberikan untuk perempuan selama berpuasa. Perempuan datang bulan maka dia tidak diwajibkan berpuasa di Bulan Ramadhan namun menggantinya dibulan lain. Perempuan hamil, menyusui dan melahirkan juga memiliki keringanan-keringanan dengan pertimbangan kesehatan. Didalam syariat Islam Ibu hamil dan menyusui termasuk kalangan yang boleh meninggalkan puasa.  Oleh karena itu berpuasa atau tidak pada saat hamil adalah pilihan bijak ibu hamil yang mampu mengukur seberapa kuat menjalankanya. 

Berdasarkan hasil komunikasi dengan salah satu bidan di Puskesmas Kalianget Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo bahwasanya perempuan hamil masih bisa berpuasa jika kondisi kesehatanya baik.  Berdasarkan penuturanya rata-rata pasien berkonsultasi untuk tetap bisa berpuasa meski dalam kondisi hamil. Secara kesehatan puasa di saat hamil tidak terlalu berbahaya untuk ibu dan calon bayi. Kondisi ini tergantung dari kesiapan fisik dan keinginan kuat dari seorang ibu. Selama ibu bisa memberikan gizi yang cukup pada saat buka dan sahur maka kondisi bayi juga akan tetap terjaga. Bayi memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap pola makan sang ibu. Sebaiknya ibu Hamil mengkonsumsi satu gelas susu pada saat buka dan satu gelas susu  pada saat sahur. Meskipun tidak berpengaruh terhadap kondisi bayi namun kesiapan ibu itu jauh lebih penting. Jika merasa tidak sanggup untuk berpuasa dengan alasan-alasan kesehatan diri dan anaknya maka diperbolehkan meninggalkan puasa. 

Ketakutan beberapa ibu muda adalah nanti bayinya akan kecil karena ditinggal berpuasa sehingga memilih untuk membayar fidyah sebelum hari raya. Keringanan ini diberikan kepada perempuan hamil, orang sakit dan ibu menyusui  yang tidak mampu menjalankan ibadah ramadhan maka menggantinya dengan membayar fidyah. Membayar Fidyah ditentukan berdasarkan berapa lama dia tidak berpuasa dengan catatan 1 hari tidak puasa maka 1 kali membayar fidyah kepada fakir dan miskin. Fidyah atau Fidaa atau fida' adalah satu makna. Yang artinya apabila dia memberikan tebusan kepada seseorang, maka orang tersebut akan menyelamatkanya. Didalam kitab-kitab fiqih, fidyah dikenal dengan istilah "ith'am", yang artinya memberi makan. Adapun fidyah secara garis besar adalah sesuatu yang harus diberikan kepada orang miskin, berupa makanan, sebagai pengganti karena dia meninggalkan puasa. Fidyah bisa dilakukan oleh ibu Hamil selama kondisi kesehatanya tidak memungkinkan untuk menjalankan ibadah puasa. 

Seperti yang dipilih oleh inung ibu muda asal kampung Sitiung Kelurahan Wonosobo Barat Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo tetap berpuasa dan menikmatinya dengan gembira. Usia kehamilan 14 minggu tidak menyurutkan aktifitasnya yang sangat padat. Sebagai seorang ibu rumah tangga mengantarknya kreatif melakukan bisnis-bisnis kecil dari rumah. Aktivitas rutin rumah tangga, mengantar jemput anak pertamanya membuatnya semakin kreatif untuk mengembangkan usaha kecilnya. Pada saat anaknya berada di TK dia menunggui putrinya sambil menjual kebutuhan-kebutuhan rumah tangga untuk wali murid sesama penunggu yang membutuhkan. Didepan rumahnya setelah anak pulang sekolah berjualan makanan dan minuman ringan untuk anak-anak disekitarnya. Keuletanya mengantarkan usahanya terus berjalan meski harus berubah-ubah ide dan strategi penjualanya. 

Pada bulan ramadhan dikehamilan anak kedua memilih usaha menerima pesanan kue-kue untuk hari raya. Beberapa produk kue adalah kreasi dan buatanya sendiri dan menjual beberapa produk titipan dari ibu rumah tangga lain. Pada kehamilan kali ini dimanfaatkan untuk beraktifitas secara penuh supaya waktu cepat berjalan sehingga tidak merasakan beratnya berpuasa. Dia tidak memiliki trik khusus untuk menjalankan ibadah puasa selama hamil. Seperti ibu lainya makan sayur dan buah secukupnya pada saat buka puasa dan menambah susu satu gelas pada saat sahur. Seperti biasa seluruh aktivitas rumah tangga diselesaikan setelah sahur usai. Mengantarkan anak menjadi kebiasaan yang tidak pernah ditinggalkan. Sekarang anaknya sudah kelas satu SD sehingga tidak perlu ditunggui di sekolah. Maka proses pembuatan kue sesuai pesanan yang sudah diterima bisa dikerjakan selama anak berada di sekolah. Setelah menjemput anaknya sekolah maka dilanjutkan dengan persiapan penjualan takjil di sore hari. Ibu Inung berjualan Takjil di Bazar Ramadhan Masjid Al-Mansyur Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo. Kurang lebih 1 Km jarak yang harus ditempuh dari rumahnya menuju Bazar Ramadhan.  Jualan jajanan Takjil selama ramadhan menjadi aktivitas menunggu berbuka puasa sambil menghilangkan kejenuhan.

Berjualan Takjil Di Masjid Al-Mansyur
Berjualan Takjil Di Masjid Al-Mansyur
Bazar ramadhan menjadi agenda tahunan dibeberapa wilayah Kabupaten Wonosobo. semuanya menyediakan menu-menu buka puasa yang menarik dan menggoda lidah untuk mencicipinya. mulai dari minuman segar seperti es kelapa, sup buah, dawet, kolak dan beberapa ide kreatif minuman lainya yang akan membuat buka puasa menjadi lebih bergairan. makanan-makanan kecilpun seperti tempe kemul, bakwan, martabak unyil, kue sus kering, dan jajanan lainya pun memadati bazar ramadhan ini. Tidak lupa sayur dan lauk pauk juga tersedia untuk para keluarga yang tidak memiliki waktu cukup menyediakan masakan dirumah, maka bazar ramadhan bisa dijadikan pilihan menu buka puasa. Bu Inung sendiri memilih menjual tempe kemul yang langsung digoreng ditempat dengan harapan jika sudah ada pembeli langsung dibuatkan maka sisa bahanya bisa digunakan untuk esok hari. Sehingga tidak akan mubadzir jika tidak ada pembeli yang menghampiri, namun karena di Wonosobo Tempe kemul adalah makanan khas dan hampir setiap rumah membutuhkan maka dipastikan laku. Semangat Ibu Inung dalam menjalankan ibadah puasa pada usia kehamilan 14 minggu bisa menjadi inspirasi untuk siapa saja yang sedang menjalankan ibadah puasa dalam kondisi hamil. Semangat yang kuat dari seorang ibu akan melancarkan ibadah puasa dan mengajarkan puasa sejak dalam kandungan berdasarkan penuturan ibu Inung.  

Pada prinsipnya semua kembali pada pilihan masing-masing. Seperti pernyataan ibu Bidan bahwa Kesiapan ibu itulah yang menjadi penentu apakah mau menjalankan puasa atau meninggalkanya. Dan Pernyataan Bu Inung bahwa semangat yang kuat dari seorang ibu akan melancarkan ibadah puasa dan mengajarkan puasa sejak dalam kandungan.  Berpuasa atau meninggalkan menjadi pilihan apalagi dalam syariat Islam ibu hamil dan menyusui adalah salah satu kalangan yang boleh meninggalkan puasa. Pilihan ini menjadi kesiapan ibu dan lingkungan yang mendukungnya. Pilihan untuk berpuasa harus mendapatkan dukungan dari keluarga terdekat supaya bisa kuat dan terus beraktifitas seperti biasa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun