Depok, 28 Oktober 2022 - Rumah Belajar BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UI (Universitas Indonesia) 17 menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar pertama kali secara luring pada tanggal 17 September 2022 setelah 2 tahun berjalan secara daring.
Tentunya, ini merupakan momen spesial bagi para pengajar, peserta didik, dan fungsionaris Rumah Belajar BEM UI 17 untuk kembali merasakan suasana kegiatan belajar mengajar secara luring, seperti yang biasa dilakukan sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia.Â
Para peserta didik telah menantikan kegiatan belajar mengajar secara luring sejak lama. Mereka menganggap bahwa pembelajaran yang dilakukan secara daring sejak dua tahun yang lalu kurang efektif serta tidak membawa semangat dan motivasi dalam proses belajar yang mereka lakukan.
Oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan pada 17 September 2022 ini membawa kemeriahan dan suasana baru bagi mereka dalam mengikuti pembelajaran di Rumah Belajar BEM UI 17.Â
Sejak 16 tahun yang lalu, Rumah Belajar BEM UI telah memainkan perannya dalam memajukan pendidikan di lingkungan masyarakat sekitar.Â
Salah satu program yang ditawarkan oleh Rumah Belajar BEM UI adalah tambahan belajar bagi peserta didik di tingkat SD. Program ini dilaksanakan untuk membantu peserta didik tingkat SD yang mengalami kesulitan belajar di sekolahnya dengan mendapat tambahan belajar secara gratis. Sebagai bentuk pengabdian masyarakat oleh warga Universitas Indonesia, seluruh fungsionaris dan pengajar yang berkontribusi dalam kegiatan ini adalah mahasiswa dari kampus itu sendiri.
Saat ini, Indonesia menerapkan sistem pendidikan nasional yang harus diimplementasikan oleh seluruh jenjang, jalur dan jenis pendidikan. Salah satu program dari sistem tersebut adalah "Wajib belajar 12 tahun." Terdapat tiga instansi penting yang membawahi sekolah-sekolah di Indonesia, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi, dan Kementerian Agama.
Sistem ini telah menerapkan beberapa terobosan baru dalam bidang pendidikan di Indonesia, yaitu sistem pendidikan terbuka yang mendorong siswa untuk lebih kreatif dan inovatif, sistem edukasi beragam yang dapat menyesuaikan dengan keanekaragaman bahasa dan budaya, serta sistem pendidikan yang berorientasi kepada pendidikan karakter.
Dengan segala terobosan baru dan keunggulan yang dimiliki oleh sistem pendidikan di Indonesia, tentunya sistem ini tetap tidak luput dari kelemahan. Salah satunya adalah tidak meratanya penyebaran sarana pendidikan. Masih banyak sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas yang tidak layak pakai dan kekurangan peralatan sekolah. Selain itu, perpustakaan juga masih belum menyebar ke beberapa daerah.Â
Penyebaran guru juga belum merata. Padahal, jumlah guru berkualitas di Indonesia sudah tergolong mencukupi untuk mengajar di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Akan tetapi, penyebarannya belum merata sehingga menyebabkan beberapa masalah bagi beberapa sekolah.Â
Ditambah dengan kurikulum pendidikan Indonesia yang masih sangat bersifat teoritis dan minim praktek, kemampuan siswa Indonesia dalam melatih keterampilannya cenderung lemah dibanding negara lain yang memiliki sistem pendidikan yang berbeda.
Dengan adanya beberapa kelemahan yang dimiliki oleh sistem pendidikan di Indonesia ini, tentunya banyak sekali murid-murid sekolah yang memiliki kesulitan dalam mengikuti pembelajaran di sekolah. Dengan kurangnya kualitas guru, murid-murid cenderung lebih sulit dalam memahami pembelajaran yang diajarkan di sekolah.Â
Oleh karena itu, murid-murid tersebut pasti memiliki keinginan untuk mendapatkan tambahan belajar di luar sekolah. Akan tetapi, tambahan belajar di luar sekolah tentunya akan membutuhkan sejumlah dana yang bagi beberapa keluarga dapat memberatkan perekonomian.
Oleh karena itu, Rumah Belajar BEM UI hadir untuk membantu peserta didik tingkat SD yang mengalami kesulitan belajar agar memperoleh bantuan berupa tambahan belajar secara gratis sehingga dapat meningkatkan prestasi peserta didik tersebut. Dengan ini, diharapkan peserta didik SD di wilayah sekitar Depok dapat membuahkan segudang prestasi sehingga memajukan tingkat pendidikan di wilayah sekitar Depok.Â
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi peserta didik di tingkat SD dilaksanakan secara tatap muka setiap hari Sabtu pada pukul 13.00 WIB - 16.00 WIB di Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Indonesia (Pusgiwa UI). Terdapat beberapa alur KBM yang harus dilakukan oleh peserta didik, yaitu mengikuti Tes Pra-KBM di masa Pra-KBM, mengikuti Pre-Test pada hari Jumat, menghadiri KBM di Pusgiwa dan mengikuti Post-Test di hari Sabtu sesuai jadwal di Pusgiwa, dan mendapatkan hasil Post-Test di hari Minggu.Â
Dalam pelaksanaannya, Rumah Belajar BEM UI 17 melakukan kerjasama dengan beberapa pemangku kepentingan agar program yang akan dijalankan memberikan manfaat dan saling berkesinambungan, seperti Yayasan Bina Insan Mandiri, BEM UI, Perusahaan swasta atau BUMN, dan masih banyak lagi.
Pada tahun ini, Rumah Belajar BEM UI 17 membuka pendaftaran bagi calon peserta didik SD dengan rentang waktu pengisian formulir registrasi pada 28 Juni 2022 - 16 Juli 2022. Pendaftaran ini terbuka bagi semua peserta didik SD di wilayah Jabodetabek.Â
Calon peserta didik diharapkan untuk mengumpulkan beberapa berkas, seperti Kartu Keluarga, Slip Gaji Orang tua/Wali atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), pas foto calon peserta didik, dan foto rumah beserta calon peserta didik serta mengumpulkannya di link google form yang telah disediakan. Setelah mengisi form, peserta didik akan dihubungi oleh pihak Rumah Belajar BEM UI untuk melakukan sesi wawancara.
Rumah Belajar BEM UI 17 menetapkan beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh semua peserta didik Rumah belajar BEM UI 17. Peserta didik diharapkan tidak terlambat lebih dari 10 menit sebelum KBM dimulai.Â
Jika peserta didik terlambat hadir lebih dari 15 menit tanpa alasan yang jelas sebanyak lebih dari 3 kali, peserta didik tersebut akan mendapatkan peringatan. Diharapkan dengan adanya peraturan ini, peserta didik dapat menjadi pribadi yang lebih disiplin dan menghargai waktu.Â
Pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka diharapkan dapat menjadi suatu luaran yang baik bagi perkembangan peserta didik tingkat SD untuk mengedepankan pengetahuan dan etika yang ditanamkan oleh KBM Rumah Belajar BEM UI 17.Â
Semangat yang selalu dihadirkan oleh Rumah Belajar BEM UI 17 dalam KBM adalah hal yang sangat penting untuk diberikan kepada peserta didik sebagai langkah untuk selalu menjaga kepercayaan peserta didik tingkat SD dalam mengikuti KBM secara aktif dan nyaman. Pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka adalah hal yang penting untuk selalu diperhatikan agar mereka mendapatkan pengetahuan atau input lainnya dari KBM yang dilaksanakan.
Tidak hanya kegiatan akademik, Rumah Belajar BEM UI 17 juga mengadakan kegiatan nonakademik seperti Sabtu Ceria untuk peserta didik di tingkat SD.Â
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan non akademik peserta didik. Kegiatan Sabtu Ceria akan mempunyai tema yang berbeda setiap kegiatannya dengan dasar jenis kegiatan yang mengacu pada lima nilai karakter, yaitu religius, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Kegiatan Sabtu Ceria ini juga memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan pihak eksternal berupa komunitas-komunitas yang ada di Kota Depok dan sekitarnya.
Selama paruh pertama ini, Rumah Belajar BEM UI 17 banyak menerima berbagai pesan dan kesan. "Rakan anaknya tidak bisa diam, kritis, dan kurang fokus. Akan tetapi, nilai Rakan bagus-bagus di sekolah. Dia juga mengikuti ekstrakurikuler karate dan pernah memenangkan lomba karate juara 1. Rakan memiliki beberapa kesulitan dalam pelajaran, yaitu kesulitan dalam menghapal dan menghitung. Rakan tidak dapat fokus jika belajar sendiri, harus dijelaskan langsung agar lebih mengerti. Saya mengetahui Rumah Belajar dari teman sekolahnya Rakan.Â
Menurut saya, Rumbel ini selangkah lebih dulu dibanding belajar di sekolah. Rumbel itu seru, dan cara mengajarnya juga berbeda dan membuat peserta didik lebih semangat. Rakan juga bersemangat untuk mengikuti acara di akhir tahun nanti yang diadakan oleh Rumbel." ujar orang tua Rakan, siswa kelas 6 SD.
"Hasna adalah anak yang kurang semangat dalam belajar dibanding kakaknya. Akan tetapi, dengan hadirnya Rumbel ini dapat membantu perkembangan akademik anak saya. Saya termotivasi untuk mendaftarkan anak saya di Rumbel karena diajar langsung oleh mahasiswa-mahasiswi Universitas Indonesia yang tentunya memiliki prestasi yang baik dan tentunya karena Rumbel menyediakan media pembelajaran yang kreatif sehingga membuat para murid semangat dalam belajar.
Bagi saya, pendidikan itu nomor satu. Saya selalu menyediakan berbagai macam kebutuhan yang menunjang akademik anak saya sejak lama karena kepedulian saya terhadap fasilitas untuk anak saya. Menurut saya, pengajar Rumbel sudah memiliki kemampuan yang baik dalam mengajar serta memiliki kesabaran yang cukup baik dalam mendidik peserta didik," tambah orang tua Hasna, siswa kelas 5 SD.
Rumah Belajar BEM UI 17 berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh kegiatan pengabdian masyarakat lainnya yang ada di Universitas Indonesia maupun di seluruh Indonesia dan bermanfaat untuk menyetarakan pendidikan di semua kalangan sehingga dapat memajukan pendidikan di seluruh penjuru Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H