Mohon tunggu...
Rumah Belajar BEM UI
Rumah Belajar BEM UI Mohon Tunggu... Lainnya - -

Rumah Belajar (Rumbel) BEM UI merupakan salah satu program kerja Departemen Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa UI (BEM UI) yang bergerak di bidang pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memperingati Hari Film Nasional

30 Maret 2022   13:16 Diperbarui: 30 Maret 2022   13:21 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa Tanggal 30 Maret menjadi Hari Film Nasional?

Tanggal ini ditetapkan menjadi Hari Film Nasional yang bersejarah bagi perfilman Indonesia. Karena pada 30 Maret 1950, Indonesia pertama kali memproduksi filmnya sendiri. 

Tujuan pengesahan Hari Film Nasional ini adalah untuk meningkatkan motivasi serta kepercayaan diri para insan film Indonesia. Kemudian, Hari Film Nasional diresmikan oleh pemerintah melalui Keppres Nomor 25 Tahun 1999. Sedangkan hari shooting pertama ditetapkan pada tanggal 11 Oktober 1962 atas keputusan konferensi kerja Dewan Film Indonesia dengan organisasi perfilman.

Sebenarnya, produksi film di tanah air sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Bioskop pertama (Gambar Idoep) yang menayangkan macam-macam film bisu, 5 Desember 1900 di Tanah Abang, Batavia. 

Film pertama tahun 1926 berjudul Loetoeng Kasaroeng dengan sutradara Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp. Saat film ini dibuat dan dirilis, negara Indonesia masih merupakan Hindia Belanda, yaitu wilayah jajahan Kerajaan Belanda. Film ini pertama muncul pada 31 Desember 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung.

Pada tahun 1942-1949, produksi film di Indonesia digunakan untuk melakukan propaganda politik Jepang. Produksi film nasional surut pada era ini. Sampai ketika pemerintahan stabil, paska kemerdekaan Republik Indonesia, 30 Maret 1950 menjadi hari pertama pengambilan gambar film Darah & Doa atau Long March of Siliwangi yang disutradarai oleh Usmar Ismail. Ini menjadi film lokal pertama yang bercirikan Indonesia dan diproduksi oleh perusahaan film Indonesia, Perfini (Perusahaan Film Nasional Indonesia). Oleh karenanya, tanggal 30 Maret ditetapkan menjadi hari film nasional.

Sekilas tentang Film Darah dan Doa, Film Pertama Produksi Indonesia.


Film ini juga dikenal dengan judul Long March of Siliwangi, karya Usmar Ismail (20 Maret 1921), adalah film pertama yang disutradarai dan diproduksi perusahaan film Indonesia (Perfini). 

Film ini mengisahkan perjalanan pulang prajurit Divisi Siliwangi, yang dipimpin Kapten Sudarto, dari Jogjakarta menuju Jawa Barat. Saat dalam perjalanan, Sudarto dan sahabatnya, Adam, selain harus melakukan perlawanan dengan penjajah Belanda, juga harus melawan para pemberontak di daerah.

Alih-alih ditokohkan sebagai pahlawan, film ini justru lebih menyoroti Sudarto sebagai manusia dengan banyak kekurangan, Sudarto terlibat perselingkuhan dengan dua orang perempuan: seorang perempuan keturunan Jerman, dan Widya, seorang perawat, padahal Sudarto sudah memiliki istri. 

Film ini diakhiri ketika Sudarto ditembak mati oleh anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), organisasi yang ikut ditumpasnya saat pemberontakan di Madiun 1948. Padahal, operasi penumpasan di Madiun itu ditentang oleh Sudarto, karena menurutnya, operasi itu merupakan bentuk perang dengan bangsa sendiri yang menjadi lawannya.

Sejumlah Prestasi Film Indonesia di Ranah Internasional

Selama satu dekade terakhir, perkembangan dunia perfilman di Indonesia telah bertransformasi sangat signifikan. Telah banyak buku-buku yang diadaptasi menjadi film, misalnya buku Laskar Pelangi karya Andrea Hinata yang telah dikomodifikasi menjadi komoditas film, dan bahkan film ini merupakan salah satu yang terlaris dan terpopuler pada tahun 2012. Film Laskar Pelangi ini pun menuai banyak prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Misalnya film ini menjadi salah satu film yang terbaik di Asia Pacific Film festival. Film ini telah berhasil mengalahkan 53 film dari 13 negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun