Anak itu pendiam, jarang berbicara hal- hal yang kurang penting. Saat di dalam kelas, ia lebih suka fokus pada apa yang sedang disampaikan guru, tiada peduli dengan teman - temannya yang menurutnya melakukan hal - hal kurang penting. Masih kuingat jelas saat pembelajaran di kelas VII dahulu, saat - saat pertama aku masuk ke dalam kelasnya. Ia kelihatan sangat perhatian dan antusias dengan apa yang kusampaikan. Tak segan - segan ia pasti bertanya dengan apa yang kusampaikan.
Pertanyaan yang diajukan terkesan sederhana, misalnya bertanya,"Kata tugas itu apa Bu,
Kuterangkan dengan sepenuh hati dan ia nampak puas dengan jawaban yang kuberikan.
Hal demikian berlangsung secara terus menerus hingga tibalah saatnya untuk kenaikan kelas. Seperti pada nilai rapor semester gasal, pada nilai semester genap pun nilainya selalu tertinggi jika dibandingkan dengan teman - teman sekelas. Bahkan, nilainya terbaik secara paralel.
Setelah naik ke kelas VIII, aku tidak mengajar di kelasnya lagi. Hal itu karena jam mengajarku di kelas VII dan IX. Meskipun demikian, aku masih sering bertemu dengannya saat istirahat, piket pagi, kegiatan pembiasaan pagi, saat tes, dan sepulang sekolah.
Kebetulan juga, saat kegiatan AKM, ia terpilih sebagai peserta dan aku turut bertugas sebagai pembimbing AKM literasi.Â
Oh iya, anak itu bernama Nadia Zulfa. Saat kegiatan pembimbingan untuk AKM, ada lomba baca puisi tingkat kabupaten yang dilaksanakan secara on-line. Dari seluruh siswa peserta AKM, hanya anak itu saja yang bersedia mengikuti kegiatan lomba baca puisi. Okelah, dengan penuh kesungguhan Nadia berlatih baca puisi.
Walaupun belum berhasil menduduki peringkat 3 besar, kesungguhannya dalam berlatih layak diacungi jempol. Setelah kelas IX, ternyata Nadia terpilih lagi untuk lomba story'telling bahasa Inggris. Dalam pelajaran bahasa Inggris, ternyata prestasinya juga termasuk bagus. Dalam lomba story'telling itu ia masuk 3 besar tingkat kabupaten.
Di kelas IX aku tidak mengajar di kelasnya lagi karena jam pembelajaranku difokuskan untuk kelas VII. Okelah. Meskipun demikian, setiap kali bertemu dengannya, aku sering menunjukkan buku - buku yang memuat tulisanku baik itu buku antologi maupun buku tunggal. Jenis tulisan dalam buku-buku itu sangat variatif dan sepertinya Nadia tertarik untuk ikutan menulis.
Saat kegiatan pembiasaan pagi di halaman sekolah, ia bercerita kalau buku novel perdananya sudah selesai dan kini dalam tahap lay out.
Bandar Batang,
9 Januari 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI