"Lala, atau Fikri ayo ikutan Akung."
"Lala sama Fikri mau nemenin Mama di rumah. Kan kasihan Mama kalau di rumah sendirian."
"Sudahlah, kita berangkat bertiga gak papa."Jawabku mengakhiri polemik keikutsertaan mereka.
Ada pesan sangat mendalam pada perjalanan bertiga ini. Kenangan masa 39 tahun yang lalu segera berbaris rajin, membentuk sebuah rute perjalanan hidup yang teramat mengharukan. Setidaknya, itulah yang aku rasakan.
Ada sensasi tersendiri karenanya. Pada masa 30 tahun yang lalu, kami mesti naik turun bus bertiga. Sementara kini, kami tidak lagi mesti menunggu antrian bus hingga berdesakan dengan penumpang lainnya. Alhamdulillah. Nikmat Tuhan mana yang akan kami dustakan?
Bandar Batang,
17 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H