Mohon tunggu...
Rumanti HS
Rumanti HS Mohon Tunggu... Guru - Guru

Perempuan yang sedang belajar untuk menjadi seorang ibu

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Menelisik Kisah Lama (2)

29 Mei 2023   12:24 Diperbarui: 29 Mei 2023   17:10 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Karina tidak mampu berkomentar apapun atas mimpi bapaknya itu. Sebenarnya, ia juga ingin menceritakan tentang mimpinya itu. Akan tetapi, ia ragu untuk menyampaikan. Sepertinya, mimpi itu adalah sebuah rahasia yang tidak perlu untuk diketahui orang lain. 

Biarlah mimpi itu hanya ia sendiri yang mengetahui. Mungkin suatu saat bila ada keadaan yang lebih baik, barulah akan disampaikan kepada bapak. Lagi pula, sebagai seorang gadis muda yang hidup di zaman modern seperti sekarang ini sepertinya ia kurang begitu percaya pada sebuah mimpi. Dalam hati ia mengatakan, kok aneh ya. Mosok orang yang sudah berumur bisa berjalan jauh sendirian hingga  dapat mendaki gunung Merapi yang setinggi itu. Secara logika, hal tersebut sangat tidak mungkin terjadi.

"Semoga mimpinya Bapak sebagai pertanda baik, Pak." jawab Karina akhirnya.

Pada sore hari menjelang  petang, terlihat beberapa anak berjalan ke arah timur melewati rumah Karina.

"Kalian pada mau ke mana kok ramai - ramai begitu?"

"Ada traktor Mbak. Katanya mau untuk membajak sawah."

Traktor apaan atuh? Demikian kata hati Karina.

Usai menyelesaikan kegiatan menyapu halaman rumah, Karina mengikuti anak - anak itu.

Dari kejauhan ia melihat segerombolan anak - anak, bahkan ada beberapa orang dewasa yang berdiri terpaku di pinggir sawah. Terdengar pula suara menderu dari mesin baru yang sedikit asing di telinga Karina.

"Itukah suara mesin traktor itu? Betapa menariknya hingga orang - orang menyempatkan diri dan meluangkan waktu untuk menyaksikannya."

Seolah ada yang menuntun Karina untuk turut mendekat ke sana. Semakin dekat, suara mesin traktor semakin keras. Karina mencoba berdiri di antara kerumunan orang- orang itu. Dari sela- sela kepala mereka, ia mencoba mencari - cari sumber suara.

Rupanya, ada sebuah alat berat sedang mondar-mandir di tengah sawah. Alat itu dikemudikan seseorang dengan mengenakan pakaian yang tertutup rapat, yang kelihatan hanya matanya saja.

"Oh, jadi itu yang bernama traktor." Batin Karina berkata pelan.

Traktor menjadi pemandangan yang sangat menarik. Selama ini, jika hendak mengolah sawah menggunakan luku dan Garu yang ditarik kerbau. Ah, kecanggihan teknologi telah masuk ke sawah rupanya.

Setelah beberapa saat menyaksikan pemandangan baru yang masih asing itu, Karina berniat hendak pulang. Akan tetapi langkah kakinya menjadi berhenti tiba-tiba. Ia merasakan ada sepasang mata yang sedang memperhatikan semua gerak - geriknya. 

Ternyata, di pematang sawah ada seseorang yang sedang duduk-duduk. Akan tetapi, meski duduk sambil menundukkan kepalanya, tak henti - hentinya mata itu menatap tajam ke arahnya. Seluruh tubuhnya juga tertutup rapat. Hanya kedua matanya saja yang kelihatan. Yang menjadi pertanyaan, mengapa mata itu memperhatikan Karina dengan cara yang demikian.

Ada apakah gerangan dan siapakah orang itu?

Bersambung 

Bandar Batang,

29 Mei 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun