Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia berdampak pada kesehatan masyarakat. Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi udara di Kota Pekanbaru, Sampit, dan Palembang sudah memasuki status berbahaya.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, dari Februari hingga September 2019, jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hingga September mencapai 919.516 orang.
Masyarakat yang terdampak ISPA akibat Karhutla tersebut tersebar di enam provinsi, yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Selain berdampak pada kesehatan dan aktivitas masyarakat, kebakaran hutan tersebut telah merusak tanaman dan terbunuhnya satwa liar yang terdapat di dalamnya.
Menanggapi bencana Karhutla yang terjadi, sejak Agustus lalu Rumah Zakat melakukan berbagai Aksi Peduli Bencana dengan menugaskan 100 relawan 6 Provinsi yang mengalami Karhutla; Kalimantan Barat, Kalimantan tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H