Mohon tunggu...
Rumah Yatim Official
Rumah Yatim Official Mohon Tunggu... -

Rumah Yatim adalah organisasi sosial tingkat Nasional yang bergerak dalam pengasuhan dan pengelolaan anak-anak yatim dan dhuafa. Mengawal mereka menuju masa depan yang lebih gemilang di tengah kesulitan dan ketidakberdayaan karena kehilangan orang tua dan himpitan kemiskinan merupakan misi dan amanah Rumah Yatim. Setelah delapan tahun berkiprah, saat ini RY telah mengelola dan memberdayakan 12.000 anak-asuh yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Sebagai organisasi sosial yang amanah, transparan dan profesional, selama 7 tahun kami senantiasa mengadakan audit keuangan independent dengan hasil Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Alhamdulillah kini keberadaan Rumah Yatim semakin dirasakan oleh masyarakat Indonesia, terbukti dengan banyaknya jumlah anak-anak yang dikelola dan diberdayakan serta bertambahnya jumlah donatur dari tahun ke tahun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Suprihatin Berjaya di Kejuaraan Tae Kwon Do Tingkat Provinsi Lampung

4 Maret 2016   10:44 Diperbarui: 4 Maret 2016   10:52 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="www.rumah-yatim.org"][/caption]

Rumah Yatim Lampung,Anak Asuh Rumah Yatim Lampung Suprihatin kembali mengharumkan nama Rumah Yatim dengan menyabet predikat atlet terbaik dan juara 1 dalam Kejuaraan Tae Kwon Do antar pelajar tingkat Provinsi Lampung yang diselenggarakan oleh sebuah korps TNI AD Lampung, pada tanggal 20 Februari lalu. Lebih jelasnya kompetisi ini diselenggarakan oleh kelompok GATAM atau Garuda Hitam memperebutkan trofi TNI AD. Kejuaraan ini salah satu pertandingan bergengsi yang diikuti oleh pelajar, khususnya pelajar dari wilayah Lampung Selatan.

Dari Rumah Yatim mengikutsertakan dua orang anak asuh lainnya, yaitu Bima Sugianto dan Ferdiansyah. Gelar juara 3 diraih Bima Sugianto di kelas under 45kg, sedangkan langkah Ferdiansyah yang diturunkan di kelas 49kg, harus terhenti di pertandingan terakhir. Menurut keterangan Kepala Asrama Kedaton Hendy, Ferdi baru saja vakum dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) dari sekolahnya, sehingga pemberitahuan tentang kompetisi ini cukup mendadak. Kurangnya persiapan latihan yang memadai menyebabkan juara provinsi di tahun sebelumnya ini menyerah.

Suprihatin mengaku bangga bisa mengikuti kompetisi ini dan akhirnya juara, ia mendapat sertifikat, trofi dan uang pembinaan Rp 2juta bersama klubnya di Lampung Selatan. Bersama Bima dan Ferdi, Supri juga tergabung dalam sebuah klub Tae Kwon Do yang beranggotakan para pelajar se-Lampung Selatan.

Hendy mengaku bangga anak asuhnya dapat mengikuti kompetisi ini, baginya kesempatan menambah ilmu dan pengalaman yang diperoleh anak asuhnya adalah sesuatu yang amat berharga. Tidak harus selalu menang, yang penting berusaha memberikan yang terbaik. Seperti Supri dan Ferdi, yang mengajar adik-adiknya di asrama dan teman-teman di sekolahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun