-Kecenderungan untuk menjadi korban lebih lanjut di masa dewasa karena merasa tidak berdaya
-Sikap seksual yang terbentuk pada dirinya menjadi negatif, yaitu cenderung untuk menjadi penyuka sesama jenis.
-Muncul perilaku seksual yang tidak wajar untuk anak seusianya misal suka memegang kelamin temannya baik pria maupun wanita, atau bahkan dilakukan terhadap orang dewasa.
-Terbelenggu oleh perasaan gamang dan cemas oleh pelecehan seksual membuat diri anak membutuhkan kebebasan mutlak. Enggan terikat, enggan mengikuti aturan yang ada dan bertindak semaunya sendiri, serta sulit dipahami oleh lingkungannya.
-Sangat mungkin anak yang menjadi korban pelecehan seksual kemudian menjadi pelaku pelecehan seksual terhadap anak yang lain
-Untuk wanita, dia bisa tertarik dan menyukai olahraga keras yang biasanya disukai laki-laki karena dalam hati kecilnya tidak mau kalah lagi dan berniat mengalahkan prestasi laki-laki. Seorang dewasa yang terlibat dalam aktivitas seksual dengan anak adalah melakukan tindak pidana dan tidak bermoral yang tidak pernah bisa dianggap normal atau perilaku yang dapat diterima secara sosial.
Tips untuk mencegah tindakan pelecehan seksual
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk menolong orangtua dalam mengeliminir kejahatan pelecehan seksual, ada beberapa hal yang bisa dilakukan
1.Sedini mungkin anak harus dikenalkan pada tubuhnya sendiri; ajarkan anak tentang privasi bagian-bagian tubuh. Mana bagian tubuhnya yang boleh diperlihatkan pada/dipegang oleh orang lain dan mana yang tidak. Istilahnya memberi tahu mana sentuhan baik dan sentuhan buruk.
2.Ajarkan untuk menjaga keamanan diri sendiri. Bila anak sudah bisa diajak diskusi, diskusikan mengenai aturan perilaku seksual yang diterima oleh keluarga dan agama.
3.Bila anak sudah menginjak usia 12 tahun diskusikan tentang perkosaan yang sering terjadi di masyarakat, penyakit menular seksual, dan hamil di luar nikah. Bekali anak dengan pengetahuan seksualitas yang benar agar anak dapat terhindar dari pelecehan seksual