Mohon tunggu...
rumah qurani
rumah qurani Mohon Tunggu... -

Lembaga dgn konsep "membumikan/ merumahkan quran" (mengenalkan Quran sebagai pedoman hidup sehari-hari) wadah aneka aktivitas dan produk yang menimbulkan kecintaan pada quran u anak, orangtua dan guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seni sebagai Sarana Pendidikan dan Terapi untuk Anak (1)

14 Mei 2011   00:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:44 1755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_107892" align="alignleft" width="542" caption="anak terhibur dengan seni, dan bisa terdidik dengan perantaraan seni"][/caption] Salam Setelah lama vakum karena berbagai hal (dari mulai diterpa berbagai badai sampai koneksi internet yang putus sambung), insyaallah kami akan hadir kembali dengan tulisan-tulisan yang mudah-mudahan bermanfaat untuk teman-teman semua. Teriring doa semoga kita semua selalu didekatkan dengan Al Quran dan Penciptanya, dikuatkan dalam berbagai badai yang menerpa serta selalu ditambahkan ilmu, supaya bisa terus menghadirkan tulisan-tulisan yang bergizi untuk sumber inspirasi teman-teman semua. Kali ini bahasan kami agak beda dari sebelumnya yang terus berkutat di wilayah al quran dan islam. Kami ingin membahas seni sebagai sarana pendidikan dan terapi untuk anak. Tentu saja tetap di wilayah pendidikan islam dan quran. Bukankah kita telah mendirikan pagar-pagarnya kemarin? Seni bisa digunakan sebagai alat/sarana/media pendidikan. Bahkan pendidikan islam. Misalnya saja untuk mengajarkan hitungan, bisa saja kita memakai lagu untuk mengajarkan angka dalam bahasa arab misalnya. Atau bisa juga memakai gambar untuk mengajarkan suatu ayat tertentu. Isi dan makna ayat yang berat untuk disampaikan secara dialogis, bisa dengan mudahnya masuk dengan perantaraan lagu, atau bisa dengan mudahnya masuk dengan perantaraan komik. Bahkan, metoda isyarat yang menjadi signature kami pun sebenarnya memakai seni, yaitu seni gerak atau seni tari. Seni juga bisa digunakan sebagai sarana terapi. Dengan membiasakan anak untuk mengungkapkan maksudnya lewat gambar, orang tua bisa 'membaca' masalah yang tak tersampaikan/tak terkatakan oleh anak, dengan memintanya menggambar apa yang dirisaukan. Anak yang dibiasakan mengkomunikasikan maksud lewat gambar ini juga bisa 'mensublimasikan' atau bahasa sederhananya 'melampiaskan' kemarahan, kegalauan, tekanan hidup, lewat gambar/nyanyi. Sehingga, meski anak sulit untuk 'curhat' anak bisa lebih lega setelah menggambar, atau menyanyi. Tidak cuma itu. Dengan beberapa teknik tertentu, seni bisa dipakai untuk terapi motorik, terapi disleksia dan beberapa terapi lainnya. Ini akan kita bahas satu-satu di beberapa tulisan mendatang. Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun