"Aneh! Biasanya kalau sudah waktunya kedatangan “tamu” bulanan, saya jadi gampang sekali tersinggung. Terus kalau sudah sakit hati, lamaa sekali hilangnya. Tapi sekarang semua kejadian yang saya alami saya anggap kaya nonton film India aja. Galau, sedih? No Way! Silahkan numpang lewat aja,” demikian komentar seorang ibu yang sudah bisa melakukan self healing.
Tahu ngga? Emosi-emosi negatif yang dipendam dalam waktu yang lama bisa menyebabkan berbagai penyakit? Jadi memang harus dilepaskan.
Analoginya begini. Ada seorang guru yang meminta siswanya untuk mengikat sekantong kentang di tali pinggangnya. Tidak boleh dilepas kecuali kalau sedang mandi. Terus ikut ke mana-mana sampai berminggu-minggu. Kentang itu akhirnya membusuk dan sangat mengganggu kenyamanan. Kalau si anak berjalan bungkusan itu menghalangi gerakan, apalagi kalau bermain sepak bola. Bayangkan, apa enaknya beraktifitas bahkan tidur bersama sekantong kentang busuk. Yakk …
Setelah berminggu-minggu akhirnya kantong itu boleh dilepas. Alangkah leganya siswa itu. Ah …. akhirnya.
Seseorang yang terus membawa emosi negatif, kondisinya seperti anak tersebut. Dendam, sakit hati, kesedihan yang berlarut larut ternyata bisa membuat rasa tidak nyaman bahkan berpotensi menyebabkan penyakit yang berbahaya. Untuk menghilangkan ketidak nyamanan atau penyakit, semua emosi negatif harus dihilangkan. Tidak heran kalau Rasulullah sangat menganjurkan seseorang untuk memaafkan segala kesalahan orang lain sebelum tidur. Dendam jangan dibawa tidur apalagi dibawa mati. Na'udzubillah.
Nah ….mungkin teorinya sudah tahu. Tapi bagaimana cara menghilangkan emosi negatif itu? Praktiknya memang tidak mudah.
Syukurlah sekarang sudah ada terapi SEFT yang bisa memudahkan kita menghilangkan emosi negatif. Dalam beberapa tahun terakhir, pengguna terapi ini berkembang dengan pesat di Indonesia. Ilmu yang mendasari terapi ini sangat ilmiah, bukan perdukunan bukan pula kebatinan.
SEFT kependekan dari Spiritual Emotional Freedom Technique. Terapi ini adalah hasil dari riset belasan tahun, gabungan dari 16 technique terapi. Beberapa di antaranya adalah Ericksonian Hypnosis, NLP, Suggestion & Affirmation, Creative Visualization, Relaxation & Meditation, Energy Psychology termasuk akupunktur, Powerful Prayer dan Loving Kindness Therapy.
EFT, Emotional Freedom Technique, terapi yang mendasari SEFT ditemukan oleh Gary Craig, seorang insinyur dari Stanford University. Ia adalah murid Dr. Callahan yang menemukan Thought Field Therapy (TFT) atau Callahan Technique. Walaupun sangat spektakuler hasilnya, tetapi TFT cukup rumit bagi orang awam. Untuk menguasainya diperlukan training yang tidak mudah dan tidak murah. Beruntung sejak tahun 1991, Gary Craig mulai memperkenalkan EFT dengan metode yang jauh lebih mudah dan biaya yang lebih terjangkau.
Membandingkan TFT dengan EFT ataupun SEFTseperti membandingkan komputer jaman baheula dengan laptop. Laptop sangat mudah digunakan setelah penelitian yang mahal dan dalam waktu yang cukup lama.
Apakah hasil terapi EFT bisa dijelaskan secara ilmiah?
Seorang pakar EFT meneliti bentuk sel darah manusia. Ternyata sel darah seseorang itu berubah-ubah tergantung kondisi emosinya. Ketika dilihat di mikroskop, sel darah orang yang sedang sedih berbentuk seperti butiran air mata. Orang yang sedang takut sel darahnya bergerak cepat. Sel darah orang yang sedang jatuh cinta? Menempel satu sama lain, ada yang berpasang-pasangan. Subhanallah.
Orang yang sedih dan takut itu di kemudian diterapi EFT. Setelah darahnya diteliti lagi, terlihatlah bahwa kondisi sel darah itu jadi tenang dan bentuknya normal. Bagaimana dengan orang yang sedang berdoa? Wah, ternyata ada gemerlap cahaya di antara sel-sel darah itu. Artinya hasil dari terapi EFT itu tentunya lebih baik lagi bila ditambahkan dengan doa. Ngga percaya? Coba saja search di google. Penelitian ini sudah di share ke publik. EFT yang sudah disempurnakan dengan doa, itulah SEFT.
Kita beruntung bahwa SEFT dikembangkan oleh seorang putera Indonesia, Ahmad Faiz Zainuddin. Dengan demikian kita bisa mendapatkan ilmu ini dengan mudah, langsung dari ahlinya. Setelah terus menggali ilmu di berbagai negara selama bertahun-tahun, Pak Faiz, demikian beliau biasa dipanggil, menambahkan unsur spiritual di dalam terapi ini. Ternyata doa membuat EFT ini menjadi semakin powerful. Keikhlasan dan kepasrahan membuat terapi semakin efektif.
Bagaimana cara terapinya? Mudah sekali, hanya dengan mengetuk beberapa titik akupunktur dengan dua jari. Terapi ini sederhana, tanpa alat. Tapi untuk menerapkannya harus didasari oleh teori, tidak hanya asal ketuk. Makanya diperlukan pelatihan selama dua hari dan praktek terus menerus untuk menguasai terapi ini.
Saya pribadi menemukan ilmu ini secara tidak sengaja. Suatu hari saya diajak teman saya untuk ikut ESQ. Tujuannya untuk menerapi anak saya yang autis. Ternyata terjadi kesalah pahaman, pelatihan yang saya ikuti itu bukan ESQ tapi SEFT. Anak saya usianya sudah 20 tahun, sangat pemarah. Walaupun tinggi badannya 180 cm dan wajah seganteng Tengku Wisnu, tapi kalau memasuki ruangan atau tempat yang baru, ia takut. Ia akan berdiri saja di depan pintu atau tidak mau turun dari mobil. Setelah diterapi, anak saya lebih berani masuk ke lingkungan yang baru dan juga sifat pemarahnya jauh berkurang.
SEFT mempunyai manfaat yang sangat banyak. Mengapa? Karena terapi ini bisa menghilangkan emosi negatif. Sementara banyak penyakit maupun masalah yang diakibatkan oleh menumpuknya emosi negatif ini. Contohnya penyakit kanker ataupun maag akut. Menurut penelitian, sebagian pasien penyakit kanker mengalami masalah berat yang menyebabkan tekanan batin, kira kira 6 bulan sebelum timbulnya penyakit ini. Perlu di garis bawahi bahwa hanya sebagian pasien yang seperti ini. Kita tidak bisa menghakimi bahwa semua penderita kanker tentunya disebabkan oleh hal yang sama. Yang jelas emosi negatif ataupun perasaan tertekan yang terus menumpuk berpotensi untuk mengundang penyakit. Ada beberapa penderita kanker yang sembuh setelah emosi negatif yang dipendamnya dibuang dengan terapi SEFT. Tentu saja untuk kasus yang berat, terapi ini perlu diterapkan secara kosisten dalam waktu yang tidak sebentar.
SEFT juga bisa diterapkan untuk menghilangkan phobia, ketagihan game, rokok, narkoba bahkan gangguan jiwa. Sudah beberapa kali diadakan pengobatan massal untuk pelajar yang ketagihan rokok. Event ini mendapatkan penghargaan MURI.
Selain untuk self healing, SEFT juga bermanfaat untuk mencapai sukses dan kebahagiaan. Bayangkan bagaimana mungkin seorang pebisnis bisa sukses kalau ia terlalu takut untuk bertemu dengan orang banyak, misalnya.
Atau bagaimana bisa mencapai kebahagiaan jika seseorang selalu dirundung oleh perasaan sedih, marah, ataupun kecewa. Jadi terapi ini bisa membuat seseorang itu bahagia meskipun masih banyak masalah. Bukan hanya bahagia jika semua keinginan terpenuhi.
Manfaat SEFT begitu besar. Namun di awal penemuannya kurang dikenal masyarakat. Setelah bekerja sama dengan manajemen PT ALBI (Armina Logos Berjaya International) pimpinan H. Umyung Mustika dan perangkatnya, training SEFT bisa berkembang pesat. Sefter (alumni pelatihan SEFT) setiap bulannya bertambah lebih dari 1000 orang. Sekarang Training SEFT yang fenomenal ini secara rutin diadakan di berbagai kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Bandung, Yogya, Surabaya, Palembang, Padang, Pekalongan, Banjar, Tasik, Purwokerto, Pekan Baru, Bengkulu, Batam, Ambon, Jayapura bahkan sudah mencapai Malaysia dan Singapura. Untuk waktu penyelenggaraannya di tiap kota berbeda-beda. Di Jakarta diadakan sebulan sekali di awal bulan.
Jadi bisakah dalam waktu singkat kita menghilangkan emosi-emosi negatif yang berpotensi membuat masalah? Ya, bisa. Dengan ijin Allah tentunya. Bagaimana caranya? Selain dangan berdoa yang khusyu, salah satunya dengan terapi SEFT. Selamat mencoba …
Nb: Bahan tulisan diambil dari materi Semina SEFT yang disampaikan oleh Bpk A.Faiz Zainudin, Bpk. Iwan Pambudi, Wikipedia dan sumber-sumber lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H