Mohon tunggu...
Agung Suhadi
Agung Suhadi Mohon Tunggu... Dosen - Penulis adalah akademisi dalam kajian bahasa dan sastra

Membangun kolaborasi dan berbagi itu indah

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Hegemoni Bahasa Inggris dalam Pendidikan Indonesia: Peluang atau Ancaman

26 November 2024   11:06 Diperbarui: 26 November 2024   11:07 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional yang mendominasi berbagai bidang, termasuk pendidikan. Di Indonesia, dominasi bahasa Inggris di dunia pendidikan semakin menguat seiring dengan globalisasi dan kemajuan teknologi. Bahasa ini dianggap sebagai simbol modernitas dan alat untuk membuka akses ke dunia internasional. Hegemoni bahasa Inggris dalam pendidikan Indonesia muncul melalui berbagai kebijakan pemerintah, seperti penerapan kurikulum berbasis internasional, pembelajaran bilingual, hingga keberadaan sekolah-sekolah internasional.

Namun, hegemoni bahasa Inggris tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga menimbulkan dilema. Di satu sisi, bahasa Inggris membuka peluang besar, seperti peningkatan daya saing global dan akses ke literatur internasional. Di sisi lain, dominasi ini dapat menjadi ancaman bagi keberlangsungan budaya lokal dan kesetaraan akses pendidikan. Artikel ini akan membahas hegemoni bahasa Inggris dalam pendidikan Indonesia, peluang yang dihadirkan, ancaman yang menyertainya, serta solusi untuk menghadapi dilematika ini.

Peluang Hegemoni Bahasa Inggris dalam Pendidikan Indonesia

Bahasa Inggris memiliki peran strategis dalam meningkatkan daya saing individu dan bangsa di era globalisasi. Dengan menguasai bahasa Inggris, siswa Indonesia dapat mengakses informasi dan pengetahuan global yang sebagian besar tersedia dalam bahasa ini. Misalnya, jurnal-jurnal akademik, buku referensi, hingga kursus daring sering kali ditulis dalam bahasa Inggris, sehingga penguasaan bahasa ini menjadi modal penting bagi siswa.

Selain itu, bahasa Inggris juga membuka peluang karir internasional. Banyak perusahaan multinasional yang menetapkan bahasa Inggris sebagai syarat utama untuk bekerja di lingkup global. Dalam konteks pendidikan, sekolah-sekolah yang menawarkan kurikulum berbasis internasional dengan pengantar bahasa Inggris dapat menarik minat orang tua yang menginginkan anak-anak mereka memiliki kompetensi global.

Bahasa Inggris juga memfasilitasi kolaborasi internasional, baik dalam bidang akademik maupun penelitian. Program pertukaran pelajar, beasiswa internasional, dan konferensi global sering kali menjadikan kemampuan bahasa Inggris sebagai prasyarat. Dengan demikian, penguasaan bahasa Inggris tidak hanya menjadi keunggulan, tetapi juga kebutuhan di era modern.

Ancaman Hegemoni Bahasa Inggris dalam Pendidikan Indonesia

Meskipun menawarkan banyak peluang, hegemoni bahasa Inggris dalam pendidikan juga menghadirkan sejumlah ancaman serius bagi keberlangsungan budaya dan identitas nasional. Salah satu ancaman utama adalah erosi bahasa dan budaya lokal. Dengan meningkatnya penggunaan bahasa Inggris, terutama di sekolah-sekolah internasional dan bilingual, bahasa Indonesia dan bahasa daerah berisiko kehilangan relevansinya. Hal ini dapat mengancam kelangsungan kearifan lokal yang diwariskan melalui bahasa.

Selain itu, hegemoni bahasa Inggris juga menciptakan kesenjangan akses pendidikan. Sekolah dengan pengantar bahasa Inggris cenderung berbiaya tinggi dan hanya dapat diakses oleh kelompok ekonomi menengah ke atas. Hal ini memperlebar jurang kesenjangan antara siswa di perkotaan dan pedesaan, serta antara kelompok kaya dan kurang mampu.

Hegemoni bahasa Inggris juga berpotensi memarginalkan siswa yang tidak memiliki kemampuan bahasa ini. Dalam sistem pendidikan yang menitikberatkan pada bahasa Inggris, siswa dari latar belakang non-bilingual dapat merasa terdiskriminasi dan sulit berkompetisi. Akibatnya, dominasi bahasa Inggris dapat mengurangi inklusivitas dalam pendidikan Indonesia.

Analisis Kebijakan Pemerintah yang Memperkuat Hegemoni Bahasa Inggris

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun