Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menjaga Kesehatan Menjelang dan Saat Beribadah Haji

14 Desember 2018   18:53 Diperbarui: 18 Desember 2018   01:01 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mulanya nyengir saat mendengar dokter tersebut mengatakan hal itu. Tapi nasihat itu ternyata cespleng.

Mingkem yang dimaksud dokter itu kaitannya dengan sikap sabar, ikhlas, nrimo. Hal yang ternyata memang tak mudah dilakukan tapi mesti diupayakan, untuk menjaga hati selama berada di Tanah Suci.

Ada jutaan orang dengan berbagai kebiasaan dan budaya disana. Kalau kita tidak sabar, bisa sering bte. Jangankan orang yang tak kita kenal, teman serombongan saja, bisa jadi tak terlalu cocok dengan kita. Maka kiatnya adalah sabar.. sabar.. dan sabar.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Selain itu juga mengenai makanan. Senang tidak senang, selera atau tidak selera, makan saja. Ingat saja bahwa kita makan untuk menjaga kesehatan.Toh menu makanan yang tersedia bukan hanya satu macam, ada beberapa macam. Tak suka yang satu, bisa pilih yang lain. Yang terpenting, ada energi dari makanan yang masuk ke tubuh. Juga tak lupa perbanyak minum air putih agar terhindar dari dehindrasi, terutama jika musim haji jatuh di saat suhu udara sedang panas sekali.

Kembali kesoal persediaan obat-obatan, ini penting: pastikan bahwa obat yang dibawa tetap dalam jangkauan termasuk saat perjalanan pulang.

Aku ketika dalam perjalanan pulang dari Jeddah ke Jakarta, menaruh obat di koper kabin. Tapi at the last minute, koper kabin itu dimasukkan ke bagasi. Padahal, obat serta Norit dalam jumlah kecil yang ada di tas tanganku, juga sudah kupindah ke koper kabin itu. Lalu ndilalah, saat perjalanan pulang itu, kupilih menu ikan saat makan di pesawat, dan tak lama setelah itu badanku terasa gatal. Aih..

Aku tak selalu mengalami gatal- gatal saat makan sea food. Hanya kadang-kadang saja. Nah yang kadang- kadang itu kok ya muncul saat berada di pesawat pulang seusai behaji. Gatal- gatal itu, mudah sekali diatasi dengan karbon aktif, Norit, yang kupunya, tapi tak terjangkau sebab ada di bagasi pesawat. Ya ampun!

Teman serombongan yang duduk tak jauh dariku, tak ada yang kebetulan punya Norit.. Ya sudahlah, terpaksa kutahan saja rasa gatal itu. Tidak fatal sih, tapi ya lumayan mengganggu kenyamanan, gatal berjam- jam sejak dari Jeddah hingga di Jakarta, hehe. Nah jadi, sungguh penting untuk memastikan bahwa obat-obatan yang kita bawa selalu ada dalam jangkauan.

Dan di atas semua upaya itu, last but not least, jangan lupa berdoa. Doa, doa, doa. Aku percaya bahwa doa-doa akan banyak membantu memudahkan perjalanan ibadah ke Tanah Suci.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun